"Besar potensi industri kelapa sawit masuk ke dalam dan jadi penyumbang energi. Banyak perusahaan yang sudah masuk ke bio gas untuk bahan produksi listrik. Di Asian Agri kita juga masuk. Kita memiliki lima pabrik bio gas dan akan kita tambahkan terus tiap tahun beberapa unit," kata Managing Director PT Asian Agri, Kelvin Tio dalam acara workshop yang digelar Raja Garuda Emas di Singapura, Kamis (4/11/2014).
Ia juga menilai pemerintah telah membuat kebijakan yang baik yang mendorong swasta berperan dalam menyediakan listrik. Kebijakan tersebut salah satunya menetapkan tarif jual energi listrik yang dihasilkan dari bio gas atau bio massa. Nantinya, pemerintah melalui PLN akan membeli listrik yang dihasilkan perusahaan swasta melalui standar harga jual yang ditentukan tersebut.
"Itu peraturan baku ESDM dan yang paling penting, tidak ada proses tendernya. Sudah sesuai dengan tarif pemerintah dan bisa jual ke PLN sepanjang ada penyambung (listrik) ke mereka, itu sangat baik," sambung Kelvin.
Saat ini, Asian Agri mengelola 160.000 hektar lahan kelapa sawit. Lahan ini terdiri dari 100.000 hektar kepemilikan, dan 60 hektare lahan milik petani yang dibina Asian Agri.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah mendorong pertumbuhan independent power producer (IPP) atau perusahaan pembangkit listrik swasta dalam memenuhi target pembangunan listrik 35.000 megawatt. Program pembangunan listrik ini merupakan salah satu program yang diunggulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.