Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Nilai Tukar Rupiah Terus Bergejolak, Apa Kerja BI?"

Kompas.com - 05/12/2014, 07:09 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengeluhkan gejolak nilai tukar mata uang (kurs) rupiah. Mereka berpendapat fluktuasi kurs sudah sampai taraf mengganggu proses bisnis, sembari meminta Pemerintah membenahi beragam hal terkait dunia industri.

"Di mana kerjanya (Bank Indonesia)? Apa hanya melakukan peresmian rumah-rumah orang BI di daerah? BI harus stabilkan valas," kata Ketua Komisi Tetap Fiskal dan Moneter Kadin Indonesia, Adler Manurung, Kamis (4/12/2014).

Menurut Adler, menstabilkan kurs merupakan tanggung jawab BI. "Valas (valuta asing) tidak stabil. UU BI menyatakan BI menstabilkan valas," imbuh dia. (Baca juga: Bank Indonesia Sudah Tidak Kredibel?)

Pasokan barang modal

Selain mempertanyakan kinerja BI terkait fluktuasi kurs, Adler mengatakan para pengusaha juga mengeluhkan kurangnya dukungan perbankan untuk memenuhi kebutuhan barang modal. Aktivitas bongkar muat di pelabuhan pun dinilai masih terlalu lama, ditambah dengan ekonomi biaya tinggi yang terus berlanjut.

"Inilah permintaan orang-orang Kadin," kata Adler yang menjadi pembicara dalam "Seminar Nasional Outlook Ekonomi Indonesia 2015" yang digelar BI. Karena itu, ujar dia, para pengusaha Selain dukungan dari bank sentral juga perbankan, Adler juga meminta dukungan pemerintah untuk mempermudah proses bisnis.

Adler menyebutkan, mempermudah proses bisnis itu bisa dilakukan dengan upaya mempersingkat proses perizinan dan mendorong peningkatan produktivitas buruh. "Buruh saat ini banyak melakukan demo. Apakah mereka tidak memahami etika, atau pengusaha yang perlu belajar etika?" tanya dia beretorika.

Selain itu, lanjut Adler, pemerintah juga diharapkan membuat infrastruktur yang memadai tak hanya di Jakarta. Listrik, tegas dia, merupakan salah satunya. Lalu, Adler juga meminta masalah perpajakan diperjelas, selain perbaikan pada aspek legal terkait industri, dan percepatan reformasi birokrasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com