Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri BUMN Jamin Pertamina Tak Diprivatisasi

Kompas.com - 09/12/2014, 07:18 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Pertamina (BUMN) Rini Soemarno ingin agar PT Pertamina (Persero) bisa mewujudkan cita-cita pemerintah agar Indonesia menjadi negara yang berdaulat di bidang energi.

Untuk mencapai itu semua, kondisi keuangan Pertamina menjadi sangat menentukan. “Oleh karena itu di tahun 2015 ini, kami mengusulkan Pertamina tidak membayar dividen. Dan bilamana dimungkinkan dan diperlukan, apakah dibutuhkan Penyertaan Modal Negara,” kata Rini, di kantornya, Jakarta, Senin (8/12/2014).

Rini menjelaskan, dividen tahun depan-–kalau boleh tidak disetor-–akan diperuntukkan investasi yang memang dibutuhkan di bidang energi. Misalnya, menjalin kerjasama dalam hal pembangunan kilang, atau investasi untuk pembangunan fasilitas penyimpanan (storage facilities), dan lain sebagainya.

Tidak ada privatisasi

Meski proyek-proyek yang akan dikerjakan Pertamina ke depan membutuhkan investasi yang tidak sedikit, Rini memastikan tidak ada niat untuk melakukan privatisasi, hanya untuk mendapat pembiayaan.

“Kemarin ada yang mempertanyakan mengenai privatisasi Pertamina, saya jawab tidak ada pemikiran untuk melakukan privatisasi Pertamina,” tegas Rini. Malah, lanjut Rini, Kementerian BUMN melihat kemungkinan Pertamina menjadi perusahaan yang lebih transparan, yang menganut standar global.

“Karena itu, kami sedang memikirkan bagaimana kalau Pertamina itu mengeluarkan obligasi yang apakah itu di New York atau di Indonesia. Ini juga untuk mendorong Pertamina untuk bisa memiliki standar yang sama dengan perusahaan-perusahaan minyak dunia lainya,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com