Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Mencoba Bangkit

Kompas.com - 09/12/2014, 08:33 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -  Nilai tukar rupiah kembali diuji kekuatannya pada perdagangan Selasa (9/12/2014). Penurunan indeks dollar AS berpeluang menahan mata uang garuda dari pelemahan lebih lanjut.  

Dari pasar global, harga minyak Brent turun lagi hingga 66 dollar AS per barrel di hari yang sama saat Arab Saudi menyatakan harga minyak akan mulai stabil di kisaran 60 dollar AS per barrel. Sementara itu, euro berhasil naik tipis setelah jumlah pembelian aset oleh Bank Sentral Eropa (ECB) turun dibandingkan pekan sebelumnya.  

Dengan kondisi itu indeks dollar AS terkoreksi tipis hingga dini hari tadi. Malam nanti ditunggu data Wholesale Inventories AS.  

Dari dalam negeri, nilai tukar rupiah melemah tajam hingga kemarin sore bersama mata uang lainnya di Asia. Penguatan indeks dollar AS berhasil mendorong pelemahan rupiah ke level terlemah semenjak 2008.  

Bank Indonesia menyatakan terus melakukan intervensi di pasar valas dan menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, hal itu terlihat intensitasnya semakin besar dari periode normal.

Pemangkasan proyeksi pertumbuhan oleh Bank Dunia diperkirakan menambah sentimen negatif untuk rupiah. Namun, hari ini dengan turunnya indeks dollar AS, pelemahan lebih lanjut rupiah berpeluang tertahan.

Pada awal perdagangan di pasar spot pagi ini, rupiah berhasil menguat menjauhi level 12.400. Seperdi dikutip dari Bloomberg, mata uang Garuda ini hingga pukul 08.22 WIB, berada pada Rp 12.354 per dollar AS, atau menguat 0,28 persen dibanding penutupan kemarin pada 12.390.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com