JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha unggas yang tergabung dalam Asosiasi Produsen Pakan Indonesia berencana mengurangi produksi bibit ayam atau day old chicken (DOC) sebesar 20 hingga 30 persen pada tahun depan. Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Pakan Indonesia Desianto B Utomo, saat ini sudah terjadi over supply atau kelebihan pasokan DOC secara nasional. Jika tidak dikurangi, dikhawatirkan menjatuhkan harga.
“Kita akan mencoba untuk mengurangi suplai secara nasional, secara bertahap ada terjadi over supply, jadi asosiasi melalui GPPU (Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas) mau mengurangi secara 20-30%,” kata Desianto di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (16/12/2014).
Menurut dia, pengurangan suplai perlu dilakukan agar tidak membanjiri pasar. Dengan demikian, diharapkan harga DOC bisa naik secara spontan. Menurut dia, produksi DOC per minggu secara nasional mencapai 46 juta.
“Kalau kemampuan produksi nasional ada idle capacity dari sisi pakan ternak maupun produksi DOC. Kemampuan terpasang produksi DOC kita itu hampir 55-60 juta per minggu padahal demand hanya 44-45 juta per minggu. Di pabrik pakan pun kita punya kapasitas terpasang sekitar 20 juta ton per tahun, produksi sekarang baru sekitar 15,5 juta ton, jadi ada 20-25% idle capacity,” tutur dia.
Pria yang juga menjabat Vice President Feed Technology Division Charoen Pokphand Indonesia ini menyampaikan, jika terjadi over supply, pengusaha selama ini hanya bisa menjual kepada perusahaan yang memproses lanjutan. Kendati demikian, dalam waktu dekat Charoen Pokphand berencana merambah pasar ekspor.
“Awal tahun depan, mungkin Januari, potensi ekspor kurang lebih dua persen dari produksi nasional, masih kecil,” sambungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.