Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom Curiga Ada Korupsi di Balik Rencana Penjualan Gedung BUMN

Kompas.com - 17/12/2014, 14:42 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Soegeng Sarjadi Syndicate, Muhammad Dahlan, mencurigai ada hal yang tidak beres dibalik rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menjual Gedung BUMN.

"Saya justru mencurigai ada korupsi, ada transaksi di bawah informasi yang mendorong menjual aset negara ini," kata Dahlan kepada Kompas.com, Rabu (17/12/2014).

Dahlan menilai, penjualan Gedung BUMN yang merupakan aset negara tidak akan bisa dialihkan ke anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

"Karena pereknomoian yang sehat sumber pembiayaannya harus dari pajak. Lalu bisa juga bersumber dari surplus devisa melalui ekspor. Ketiga, melalui BUMN dan tetap didominasi oleh pajak. Penjualan aset negara tidak dibenarkan," ucap Dahlan.

Dari sisi nilai, kata dia, penjualan Gedung BUMN juga tidak akan berpengaruh banyak karena harganya tidak akan terlalu besar. Apalagi, lanjut dia, pemerintah sendiri sudah mendapatkan cukup banyak dana tambahan dari pengalihan subsidi bahan bakar minyak.

"Untuk apa Pemerintah mengalihkan subsidi BBM kalau kita masih harus menjual aset negara? Kita masih punya cadangan yang sangat besar," ucapnya.

Rini sebelumnya mengaku berencana menjual Gedung Kementerian BUMN. Dia berpendapat gedung tersebut terlalu besar bagi kementerian yang hanya punya 250 pegawai. Belum lagi, gedung 21 lantai ini membutuhkan banyak daya listrik untuk alat pengatur suhu di semua ruangan.

"Kami cuma 250 orang, saya rasa kalau kita pakai 3-4 lantai saja sudah cukup sehingga ya dijual saja kalau gitu," ujar Rini di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (15/12/2014). (baca: Atas Nama Efisiensi, Rini Soemarno Berencana Jual Gedung Kementerian BUMN)

Rencana tersebut dikritik berbagai pihak. Wakil Ketua DPR Fadli Zon beranggapan, tindakan yang dilakukan Rini berbahaya. (baca: "Kalau Gedung Saja Mau Dijual, Jangan-jangan BUMN Sebentar Lagi Dijual")

Baca juga:

Ini Sejarah Gedung BUMN yang Mau Dijual Rini

Pengamat: Cukuplah Gedung Indosat di Ring 1 yang Lepas ke Swasta

Wapres: Kalau Menteri BUMN Mau Jual Gedung, Harus Izin Presiden hingga DPR

Ahok Minat Beli Gedung BUMN, Berharap DPRD DKI Setuju

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com