Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi: Vietnam Minta Perlindungan Indonesia untuk 1.928 Kapal Nelayan

Kompas.com - 19/12/2014, 04:53 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi Ba Ria-Vung Tau, Vietnam, melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Ho Chi Minh City, memohon izin kepada Pemerintah Indonesia agar 1.928 kapal nelayan dapat berlindung di perairan Indonesia.

Kapal-kapal dengan 13.399 awak kapal itu butuh perlindungan untuk menghindari terpaan badai. "Saya ingin menyampaikan penghargaan ke Kedutaan Besar Vietnam atas good will, atas niat baiknya," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di kantornya, Kamis (18/12/2014).

"Hari ini, kami dapatkan surat dari mereka yang intinya memohon perlindungan untuk 1.928 kapal nelayan Vietnam yang membawa 13.399 awak untuk mereka dapat berlindung dari serangan badai di sekitar Kepulauan Natuna," lanjut Susi.

Menurut Susi, permohonan tersebut menunjukkan iktikad baik Vietnam untuk membuka diri dengan banyaknya kapal mereka yang berkeliaran di Laut China sampai Natuna.

"Jadi, dari situ kita melihat jelas bahwa memang sudah terlalu banyak kapal penangkap ikan asing yang merambah dan menjarah lautan kita," kata Susi.

Susi menyebutkan, permohonan tersebut didasarkan kekhawatiran akan adanya badai topan (thyphoon) Hagupit. Southern Hydrometeorology Station memperkirakan, badai ini memiliki kekuatan berlevel 8-9, dengan kecepatan angin setara 62-88 kilometer per jam.

SHS memperkirakan pula, kekuatan badai bisa meningkat sampai level 11-12 dengan lokasi mata badai sekitar 340 kilometer sebelum timur laut Song Tu Tay Island.

"Hari ini saya betul-betul menyampaikan rasa terima kasih atas good cooperation dari Pemerintah Vietnam yang punya iktikad baik supaya kita tidak ada salah paham. Mereka sadari mereka salah, tetapi karena ada masalah badai, mereka minta perlindungan ke kita," kata Susi.

Meski begitu, Susi menegaskan Pemerintah Indonesia juga memberikan penjelasan bahwa kapal-kapal itu selambat-lambatnya harus meninggalkan wilayah perairan Indonesia dalam satu-dua pekan ke depan.

"Untuk sekarang mereka sembunyi dari badai, it’s okay, tetapi tentu untuk waktu tertentu saja dan mereka harus leaving," kata Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com