Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sanggup Bayar Utang, Mandala Air Ajukan Pailit

Kompas.com - 23/12/2014, 09:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Maskapai penerbangan nasional, PT Mandala Airlines, mengajukan permohonan pailit. Permohonan itu didaftarkan di Pengadilan Niaga (PN) Jakarta Pusat pada 9 Desember 2014.

Kuasa hukum Mandala Air, Zaky Tandjung, mengatakan, kliennya mengajukan permohonan pailit atas diri sendiri karena sudah tak sanggup lagi menjalankan operasional perusahaan. Sementara itu, tagihan kreditor dan pemegang saham kepada Mandala telah menumpuk.

"Dengan alasan itu, kami mengajukan pailit sendiri," ujar Zaky seusai persidangan di PN Jakarta Pusat, Senin (22/12/2014).

Zaky mengklaim bahwa permohonan pailit ialah untuk menyelamatkan kepentingan pemegang saham dan kreditor. Soalnya, utang Mandala kepada pemegang saham mencapai Rp 1,5 triliun dan kepada kreditor lain Rp 7 miliar. Nilai utang ini berbeda dengan nilai tagihan ke Mandala saat restrukturisasi utang (PKPU) pada 2011 sebesar Rp 2,4 triliun. Namun, Zaky enggan menjelaskan perbedaan nilai utang ini.

Menurut Zaky, operasional Mandala sudah dihentikan sejak 1 Juli 2014. Mandala tidak mampu menanggung beban operasonal. Maskapai ini kewalahan menghadapi kenaikan harga bahan bakar avtur dan depresiasi rupiah. Alhasil, Mandala tidak sanggup membayar utangnya sesuai isi kesepakatan waktu PKPU pada Januari 2011.

Karena itu, meskipun sudah ada beberapa investor yang melirik Mandala, mereka mundur karena melihat kondisi utang Mandala yang besar. Terlebih lagi, aset Mandala tidak sebanding dengan utang dan kemampuan operasionalnya. Jadi, ke depan, Mandala diperkirakan tak akan mampu mengembalikan uang pemegang saham dan kreditor.

Hariadi Supangkat, Komisaris Mandala, keberatan atas permohonan pailit itu. Ia mengatakan bahwa permohonan pailit hanya bisa dilakukan sepihak dari salah satu pemegang saham di Singapura. Pemegang saham asal Indonesia tidak diikutsertakan. Menurut dia, perusahaan ini masih memiliki potensi. "Kami menilai potensi Mandala masih bagus," kata Hariadi seusai sidang. (Noverius Laoli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com