Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lunasi Utang Berau Coal, ARMS akan "Rights Issue"

Kompas.com - 23/12/2014, 10:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) memutar otak untuk melunasi obligasi jatuh tempo pada Juli 2015. Setelah batal menerbitkan obligasi global, BRAU bakal meraih bantuan dari induk, Asia Resource Minerals Plc (ARMS).

Direktur Utama BRAU Amir Sambodo mengatakan, ARMS yang menggenggam 84,7 persen saham BRAU, akan menjual saham dengan mekanisme rights issue di Bursa London.

Pemegang saham ARMS lain, Nathaniel Rothschild memberikan komitmen menjadi pembeli siaga jika saham rights issue ARMS tak terserap. ARMS telah menunjuk konsultan mengkaji aksi korporasi itu. Sayangnya, belum jelas saham yang akan dilepas. Begitu juga mekanisme rights issue.

"Apakah penerbitan saham baru, atau pemecahan saham, ataukah private placement, semua peluang masih dihitung. Tetapi yang jelas, sudah ada komitmen dana sebesar US$ 100 juta," ujar Amir, Senin (22/12/2014).

Amir memastikan, aksi korporasi itu akan dieksekusi pada Maret 2015, sebelum masa jatuh tempo obligasi BRAU pada 8 Juli 2015. Obligasi tersebut terbitan anak usahanya, Berau Capital Resources (BCR). Tingkat bunga obligasi BCR terbilang tinggi, yaitu 12,5 persen per tahun. Sebelumnya, BRAU sempat berikhtiar melunasi utang di awal dengan merilis obligasi baru 450 juta dollar AS.

Manajemen BRAU sebelumnya menyatakan menunda penerbitan lantaran kondisi pasar dianggap kurang kondusif. Amir bilang, selain mendapatkan bantuan induk usaha, BRAU juga memiliki alokasi dana initial public offering (IPO) untuk melunasi utang Rp 129 miliar atau sekitar 11 juta dollar AS. Sisa kebutuhan dana, yakni 339 juta dollar AS dari beberapa opsi seperti menerbitkan obligasi baru. BRAU juga membuka peluang menjual aset.

"Kalau menjual aset belum ada rencana. Diusahakan refinancing, bisa dengan utang baru," kata dia.

BRAU juga memiliki obligasi 500 juta dollar AS jatuh tempo pada 13 Maret 2017. Surat utang itu memiliki bunga 7,25 persen per tahun. Rencananya, BRAU juga akan mempercepat pelunasan obligasi jika meraih pendanaan lebih. Meski berkutat dengan utang, BRAU masih menyiapkan belanja modal sekitar 30 juta untuk ekspansi.

Sejak tahun lalu, BRAU menahan ekspansi lantaran harga batubara melemah. Alokasi belanja modal tahun depan sama dengan alokasi tahun ini. Sampai dengan akhir tahun 2014, belanja modal BRAU hanya terserap sekitar 10 juta dollar AS. "Karena banyak ekspansi yang ditahan dan baru akan dilakukan tahun depan," ujar Amir.

Belanja modal itu untuk penambahan kapasitas fasilitas pengolahan batubara, loading conveyor, dan hauling road di Lati, Binungan, dan Sambarata. BRAU juga akan membangun terminal batubara di Suaran, dan menambah dua unit fasilitas tongkang pengangkut batubara. Harapannya tahun depan BRAU bisa lebih efisien. (Narita Indrastiti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Whats New
Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Whats New
Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Whats New
Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Whats New
Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Whats New
Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Whats New
Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com