Kendati demikian, Kepala Bagian Humas SKK Migas Rudianto Rimbono menuturkan, melesetnya target tidak seanjlok penurunan harga minyak dunia. “Tidak signifikan turunnya. Dari target 29 miliar dollar AS sekian, (realisasi per 26 Desember) penerimaannya 28,332 miliar dollar AS. Sekian kecil perbedaannya,” ujar dia, Selasa (30/12/2014).
Penerimaan sebesar itu, kata dia sudah termasuk merosotnya harga minyak dunia. Beruntung, kata dia, turunnya harga minyak dunia yang tajam hanya terjadi di penghujung tahun.
Penerimaan negara sebesar 28,332 miliar dollar AS tersebut merupakan 54 persen dari total penerimaan migas. Pada periode sama, kontraktor memperoleh bagian sebesar 8,432 miliar dollar AS, atau sebesar 16 persen.
Sementara itu cost recovery tercatat sebesar 15,913 miliar dollar AS, atau sebesar 30 persen. Rudianto menuturkan, penerimaan negara sebesar 28,332 miliar dollar AS tersebut terdiri dari penerimaan minyak sebesar 17,016 miliar dollar AS, dan penerimaan gas sebesar 11,316 miliar dollar AS.
SKK Migas mencatat per 26 Desember 2014, volume lifting minyak sebesar 794 MBOPD, atau sebesar 97 persen dari target APBN-P 2014. Sedangkan volume lifting gas sebesar 1.218 MBOEPD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.