Ayo Bakar Habis Satu Tahun Anda!

KOMPAS.com - Saya mau mengajak Anda, membakar habis satu tahun waktu Anda!
‘Waktu’ kadang- kadang suka ngebut berlalu kayak lagi dikejar anjing galak tetangga. Rasanya baruuu kemarin saya melihat anak- anak kecil menggeliat meminta petasan, dan tukang terompet tahun baru joget dangdut karena dompetnya menebal, eh, sekarang sudah tahun baru lagi.

Momen ini biasanya dihias dengan tren resolusi tahun baru! Twitter, Facebook, Path, dan semua social media bakal ‘obral’ resolusi tahun baru. Kaya obral di mall aja, “Dipiliiih, dipiliiiih, resolusinya kakaaak! Janji- janji dan mimpinya kakaaaak! Mimpinya bagus- bagus di sini kakaaak!”

Nah, sebelum Anda ikut bikin resolusi tahun baru, saya mau nanya dulu nih.

Apa kabar resolusi tahun baru Anda tahun lalu? Tercapai enggak? Berapa persen tereksekusi? Apa malah sudah lupa? Jangan- jangan resolusi tahun ini sama aja kayak tahun lalu. Deja vu dooong!

Kalau begitu, daripada tiap tahun bikin resolusi yang kemudian kelupaan lagi beberapa minggu setelahnya, bagaimana kalau tahun ini kita mencoba melakukan sesuatu yang sedikit berbeda? Saya mau mengajak Anda, untuk membakar habis satu tahun Anda!

‘Bakar habis’ tahun 2015 ini, dengan memakainya untuk keluar dari habit resolusi yang itu-itu saja, dan pakai untuk mengeksplorasi area yang belum pernah Anda coba sebelumnya!

Jadi bagaimana kalau kita mencoba untuk berkomitmen memakai satu tahun ini saja, bukan untuk maju, tapi untuk berkeliling dan melihat-lihat apa yang ada di sekeliling kita, yang ada, yang belum kita tahu, tapi mau tahu! Pakai satu tahun iniiii saja, untuk mencoba hal- hal, aktivitas, bahkan profesi yang selama ini selalu ingin kita coba, tapi tidak pernah berani kita sentuh?

Beranikah Anda membakar satu tahun waktu Anda untuk menemukan kepastian tujuan hidup?
Banyak orang yang sudah bertahun-tahun bekerja di suatu kantor yang sama, tetapi bahkan tidak tahu, kenapa dia ada di kantor itu. Suka saja enggak.

Banyak orang yang sudah bertahun- tahun di dunia karier, sibuk melompat dari satu profesi ke profesi lainnya, tapi tetap belum menemukan makna dalam profesinya.

Banyak orang yang hingga menjelang usia pensiunnya bahkan masih belum tahu apa yang bahkan diinginkannya dalam hidup dan aktivitasnya.

Banyak orang yang begitu takut ‘ketinggalan kereta’ untuk terus maju dan terus naik dalam profesinya, sampai bahkan tidak mau membuang waktu sedetikpun dalam hidupnya untuk mengeksplorasi dirinya, passion-nya, minatnya, dan kemungkinan lain yang mungkin ada! Dan ini malah membuat mereka gagal menemukan aktivitas yang memberinya makna!

Berbeda dari seorang anak SMA kenalan saya. Secara ekstrim, saat kelas dua SMA dia memutuskan untuk ‘membakar setahun’ dari waktunya, untuk cuti dari sekolah, keluar dari sekolah, dan dengan izin orang tuanya, mencoba berbagai kemungkinan aktivitas yang selama ini menggelitik keingintahuannya.

Selama setahun, dia mencoba bekerja sebagai karyawan rendahan, dia coba berjualan makanan ringan, dia mencoba melakukan bisnis online, bahkan dia mencoba mempelajari trik- trik berjualan properti. Pokoknya semua yang membuatnya tertarik dia coba. Selama setahun, dia ‘membakar habis’ waktunya untuk mengeksplorasi minatnya, dan mencari jati dirinya!

Setelah setahun, ia kembali ke bangku sekolah, dengan kondisi dimana dia sudah tahu persis apa yang diinginkannya! Dia kembali meneruskan hidupnya, dengan sudah tahu persis arah hidup yang mau ditempuhnya! Sesuatu yang belum tentu berhasil diraih oleh semua orang!