Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asuransi Janji Bayar Klaim Korban AirAsia Paling Lambat Satu Bulan

Kompas.com - 04/01/2015, 13:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura di Selat Karimata, Kalimantan Barat, sampai saat ini terus dilakukan. Atas dasar itu, perusahaan asuransi pun memberikan waktu toleransi hingga jenazah korban ditemukan.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor mengatakan, berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, persoalan asuransi akan dilaporkan oleh pihak keluarga setelah jenazah korban ditemukan.

"Kalau sudah ditemukan dan dimakamkan, baru mengurusi asuransi," ucap Julian seperti dikutip Tribunnews.com, Jakarta, Sabtu (3/1/2015).

Menurut Julian, bagi korban yang memiliki jaminan di perusahaan asuransi tertentu, maka nantinya ahli waris perlu segera melaporkan ke perusahaan tersebut dengan membawa bukti-bukti.

"Bukti tersebut seperti yang menyatakan bahwa dia memang ahli warisnya, dan hasil dari otoritas terkait bahwa korban telah meninggal," ujarnya.

Waktu pencairan klaim asuransi, kata Julian, paling lambat satu bulan setelah data terkumpul. Kalaupun jenazah tidak ditemukan, ahli waris tetap bisa menerima klaim asalkan ada pernyataan resmi dari otoritas bahwa korban telah hilang.

"Akan tetapi, perusahaan asuransi tetap menunggu sampai batas waktu yang ditentukan. Jika memang sudah lewat batas waktu, berarti dianggap sudah meninggal," tuturnya.

Pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak pada Minggu (28/12/2014) pukul 07.55 WIB. Pesawat sempat menghubungi Air Traffic Controller (ATC) Bandara Soekarno-Hatta untuk meminta izin naik ke ketinggian 38.000 kaki dari sebelumnya 32.000 kaki untuk menghindari cuaca buruk.

Namun, tak lama setelah itu, pesawat hilang dari radar. Pesawat AirAsia QZ8501 membawa 155 penumpang dan 7 awak. (Seno Tri Sulistiyono)

Baca juga:
Nilai Klaim Asuransi AirAsia QZ8501 Diperkirakan Capai Rp 1,24 Triliun
Ini Jawaban Jonan untuk Surat Terbuka Pilot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com