Euro Anjlok ke Level Terendah 9 Tahun

Kurs euro yang digunakan oleh 18 negara ini merosot 0,3 persen ke 1,1972 dollar AS pada pukul 09.48 waktu Tokyo, setelah menyentuh level terendah sejak Maret 2006. Adapun dollar AS menguat terhadap dollar Selandia Baru dan ringgit Malaysia, tetapi melemah terhadap yen Jepang.

Akhir pekan lalu, Presiden ECB Mario Draghi mengakui bahwa deflasi menjadi risiko yang tidak bisa dikesampingkan. Pasar menunjukkan bahwa Eropa akan menggelontorkan stimulus lagi untuk menggenjot ekonominya.

"Alasan menjual euro cukup jelas, Draghi kian dekat dengan quantitative easing dan juga perhatian pasar pada ekonomi Yunani," kata Sean Callow, currency strategist Westpac Banking Corp di Sidney, kepada Bloomberg.

Dollar AS pada pagi ini menguat terhadap 11 dari 16 valuta utama dunia. Poundsterling Inggris turun ke level terlemah sejak Agustus 2013, sedangkan franc Swiss kehilangan 0,2 persen, dollar Selandia Baru melemah 0,3 persen, sementara won Korea dan ringgit Malaysia melemah setidaknya 0,2 persen. (Sanny Cicilia)