Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diminta Rampungkan Payung Hukum untuk Pengusaha Muda

Kompas.com - 12/01/2015, 17:27 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Raja Sapta Oktohari mengatakan kepada Presiden Joko Widodo bahwa pengusaha muda membutuhkan affirmative action berupa payung hukum yang memiliki fokus pada aspek legalitas, aspek permodalan, dan akses pasar.

"Terkait dengan daya saing, HIPMI ingin melaporkan kepada bapak bahwa pengusaha-pengusaha muda atau pengusaha pemula membutuhkan affirmative action Pak," kata Sapta pada saat sambutan di hadapan Presiden Joko Widodo di acara Musyawarah Nasional (Munas) di Trans Luxuri Hotel, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Senin (12/1/2015).

Sapta menyebutkan bahwa 70 persen pengusaha yang tergabung dalam HIPMI merupakan pengusaha pemula. Oleh karena itu, diperlukan payung hukum untuk menggembleng para pengusaha pemula itu menjadi supaya menjadi pengusaha hebat.

Selain itu, diperlukan untuk meningkatkan daya saing. Apalagi, lanjutnya, saat ini Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

"Di kita itu 70 persen pengusaha pemula. Kami ingin menggembleng untuk siap untuk menjadi pengusaha yang tangguh di nasional maupun intenational dan menjadi sosok yang selalu menjadi leadership di setiap posisi," harapnya.

Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono, HIPMI sempat dilibatkan dalam penyusunan perpres payung hukum bagi pengusaha pemula.

"Tapi, belum juga rampung," katanya.

Sapta berharap, penyusunan perpres itu dilahirkan di era kepemimpinan Jokowi-JK.

"Harapan kami kepada bapak presiden, payung hukum ini, dapat dilahirkan, di eranya, kepemimpinan pak Pak Jokowi," ungkapnya.

Pasalnya, kata dia, pengusaha pemula tidak bisa langsung dikasih beban berat. Oleh karenan diperlukan payung hukum yang memiliki fokus pada aspek legalitas, aspek permodalan, dan akses pasar.

"Pengusaha pemula ini seperti bayi yang baru lahir. Karena bayi yang baru lahir ini, perlakuannya juga harus seperti bayi, enggak bisa dikasih makan tongseng, enggak bisa dibawa naik ojek dan enggak bisa diajak tanding karate," katanya.

Sapta menambahkan bahwa HIPMI merupakan organisasi kader-kader pengusaha tangguh dan menjadi negarawan yang hebat.

"Sudah dibuktikan, bahwa banyak kader-kader HIPMI lahir menjadi tokoh nasional, seperti bapak Presiden contohnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com