Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah akan Tambah Anggaran Pembebasan Lahan Tol Trans Jawa

Kompas.com - 12/01/2015, 17:58 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla memerintahkan untuk menambah biaya pembebasan lahan dalam proyek pembangunan tol Trans Jawa, khususnya pembangunan ruas tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang. Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dana yang dianggarkan untuk pembebasan lahan pembangunan ruas tol tersebut masih kecil, yakni lima persen dari alokasi dana konstruksi.

"Jadi sangat kecil dibandingkan dengan opportunities lost-nya ke depan. Jadi beliau (Wapres) katakan, jangan takut untuk pembebasan lahan, ganti untung. Gitu kan supaya lebih cepat pembebasan lahannya karena strukturnya hanya lima persen," kata Basuki seusai mengikuti rapat jalan tol dengan Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (12/1/2015).

Menurut dia, penambahan biaya pembebasan lahan diperlukan agar proses pembangunan ruas tol Trans Jawa bisa dipercepat. Pemerintah setuju menambah anggaran pembebasan lahan menjadi enam persen dari biaya konstruksi.

Menurut Basuki, Wapres menekankan pentingnya mempercepat pembangunan tol Trans Jawa agar arus barang dan jasa bisa lebih lancar. Pembebasan lahan menjadi masalah utama dalam pembangunan ruas tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang. Sejauh ini, proses pembebasan lahan baru mencapai tiga persen.

Target dua tahun

Pemerintah menargetkan proses pembebasan lahan ini selesai dalam dua tahun. Salah satu strategi untuk mempercepat pembebasan lahan tersebut adalah dengan menyerahkan biaya pembebasan lahan kepada pasar. Dengan demikian, menurut Basuki, nilai penggantian lahan yang akan dibayarkan pemerintah bisa berbeda-beda tergantung pada kisaran harga lahan di wilayah masing-masing.

"Kalau yang selama ini kan, misalnya ini ada Semarang-Solo, kita kan pembebasan lahannya satu lini sehingga harganya hampir seragam. Ini yang susah. Dengan undang-undang yang baru (UU Nomor 2 Tahun 2012, red), pemerintah tidak intervensi langsung ke pembebasan lahan, tapi diserahkan pada market sehingga ini mungkin bisa di sini beda harganya. Mudah-mudahan dengan itu akan lebih cepat,” ujar dia.

Di samping pembangunan tol Trans Jawa, pemerintah mencanangkan program pembangunan tol Trans Sumatera. Menurut Basuki, tol yang akan dibangun lebih dulu sepanjang 434 kilometer yang menghubungkan Bakaheuni (Lampung), Terbanggi Besar (Lampung Tengah), Kayu Agung (Palembang), hingga Tanjung Siapi-api (Palembang). Terkait program ini, pemerintah akan melakukan modernisasi jalur Merak-Bakaheuni dengan menambah empat dermaga di Merak dan Bakaheuni. "Sehingga akan ada 10, 10 (dermaga) di Merak dan Bakaheuni, dengan memperbaiki kapal-kapal kapasitasnya," kata Basuki.

Selain itu, pemerintah akan membuat kawasan industri di Lampung dan membangun jalan tol di Bakaheuni dan Terbanggi Besar. Pemerintah juga akan membuat empat jalur dari pintu tol Merak hingga ke pelabuhan sehingga arus bisa lebih lancar. "Tinggal land acquisition-nya, jadi dokumennya sudah ada. Ini akan pembebasannya mulai 2015 ini, kemudian, membuat empat lajur yang dari pintu tol Merak sampai ke pelabuhan supaya lebih lancar," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com