Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Kembali Melemah di Atas Rp 12.600 Per Dollar AS

Kompas.com - 13/01/2015, 08:53 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai tukar rupiah diproyeksikan berpeluang melemah pada perdagangan Selasa (13/1/2015). Naiknya kembali indeks dollar AS di pasar global menjadi sentimen negatif bagi mata uang Garuda.

Hingga dini hari tadi, walaupun tidak ada data ekonomi penting yang diumumkan, indeks dollar AS menguat setelah sebelumnya turun selama beberapa hari. Bersamaan dengan itu, harga minyak Brent terus turun hingga 47 dollar AS per barrel. Sementara itu, Indeks S&P 500 melanjutkan pelemahannya bersamaan dengan imbal hasil US Treasury 10 tahun yang turun lebih jauh ke bawah 2 persen.

Pagi ini ditunggu data neraca perdagangan China yang surplusnya diperkirakan menipis. Pada malam hari, data ekspektasi terhadap kondisi perekonomian AS ditunggu, diperkirakan membaik.  

Rupiah berhasil menguat hingga Senin (12/1/2015) sore ke level Rp 12.500-an per dollar AS bersama dengan mayoritas mata uang di Asia. Penguatan tersebut juga diikuti oleh aksi beli di pasar SUN, di mana imbal hasil tenor 10 turun hingga 7,8 persen.

Pemerintah kembali memberikan sinyal bahwa harga premium akan turun cukup signifikan pada Februari, mengikuti perekembangan harga minyak dunia. Dengan harga minyak dunia yang masih turun drastis, terbuka peluang harga premium turun lebih rendah dari Rp 6.500 per liter, harga sebelum pertengahan November 2014.

"Hari ini rupiah diperkirakan melemah mengikuti penguatan indeks dollar AS walaupun ke depan ruang penguatan masih ada," demikian riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini.

Sementara itu, pada awal perdagangan di pasar spot pagi ini, seperti dikutip dari data Bloomberg, pukul 08.42 WIB, mata uang Garuda melemah ke posisi Rp 12.618 per dollar AS dibanding penutupan kemarin pada 12.599.

Baca juga: Rupiah Catat Penguatan Terbesar 3 Pekan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Whats New
Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Whats New
63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

BrandzView
Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Whats New
Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Whats New
Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Whats New
OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap 'Cross Ownership'

OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap "Cross Ownership"

Whats New
Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Whats New
Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Whats New
Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Perkebunan Karet Besar di Indonesia Banyak Dijumpai di Mana?

Perkebunan Karet Besar di Indonesia Banyak Dijumpai di Mana?

Whats New
Hampir 10 Juta Gen Z Nganggur, Menyingkap Sisi Gelap Generasi Z

Hampir 10 Juta Gen Z Nganggur, Menyingkap Sisi Gelap Generasi Z

Whats New
Ada Relaksasi Aturan Impor, Menkop Berharap Bisnis UMKM Tidak Terganggu

Ada Relaksasi Aturan Impor, Menkop Berharap Bisnis UMKM Tidak Terganggu

Whats New
Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Whats New
10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com