Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangeran Arab: Harga Minyak Dunia Tidak Akan Kembali ke Level 100 Dollar AS

Kompas.com - 13/01/2015, 18:39 WIB
STEFANNO REINARD SULAIMAN

Penulis

Sumber CNNMoney

NEW YORK, KOMPAS.com - 
Miliarder Arab Saudi, Pangeran Alwaleed bin Talal meyakini harga minyak dunia tidak akan pernah kembali ke level 100 dollar AS per barel. Bagi dia, hari-hari harga minyak di level 100 dollar AS sudah sirna. "Saya yakin, KIta tidak akan melihat (harga minyak) di level 100 dollar AS lagi," ucap dia.

"Permintaan yang lemah dan pasokan yang berlebih. Keduanya merupakan resep untuk crash dalam pasar minyak. Itulah yang terjadi. Tidak perlu berpikir lagi," kata Alwaleed seperti dikutip USA Today.

Komentar Alwaleed sejalan dengan apa yang dikatakan Menteri Perminyakan Saudi, Ali al-Naimi, bahwa 100 dollar AS mungkin menjadi hal yang telah berlalu.

Pada perdagangan Senin  (12/1/2015) waktu New York, harga minyak jatuh di bawah 46 dollar AS.  Hal ini merupakan yang pertama kali sejak musim semi tahun 2009.

Harga emas hitam ini menembus posisi 100 dollar AS  untuk pertama kali pada tahun 2008. Hal tersebut membuat beberapa pihak memprediksi harga minyak akan melonjak hingga 200 dollar AS karena adanya lonjakan permintaan dari China dan India.  Namun ternyata harga minyak dunia anjlok ke posisi 34 dollar AS selama resesi tahun itu, sebelum kembali melonjak tajam.

Harga minyak mentah bergerak di kisaran 90-110 dollar AS dalam tiga tahun terakhir ini. Angka 100 dollar AS terakhir terlihat pada Juli 2014.  Setelah itu harga minyak terus melorot seiring dengan banjirnya pasokan dari Amerika Utara, termasuk dari perusahaan-perusahaan AS yang memproduksi minyak dari shale gas.

Setelah menunjukkan tanda-tanda yang stabil minggu lalu, harga minyak kembali anjlok 4 persen menjadi 45,90 dollar AS. Beberapa pengamat perminyakan yakin harga emas hitam ini bakal terjun hingga 30 dollar AS karena kelebihan pasokan dan permintaan yang lemah.

Sementara itu ekonom senior Moody's,  Chris Lafakis, meyakinin harga minyak bisa kembali terdongkrak hingga level 80 dollar AS pada akhir tahun ini.

Alwaleed sendiri mengakui kenaikan harga memang memungkinkan. Namun, dirinya yakin harga minyak mentah tidak akan kembali ke kisaran 100 dollar AS.

baca juga;
Makin Tenggelam, Harga Minyak Mentah Sentuh Level Terendah 6 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com