Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang KA Ekonomi Kembali Mendapatkan Subsidi

Kompas.com - 14/01/2015, 15:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -
Penumpang Kereta Api Kelas Ekonomi kembali diberikan subsidi oleh pemerintah melalui Kementerian Perhubungan sebagai bentuk kewajiban pelayanan publik (PSO).

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro mengatakan dalam konferensi pers "Overview PT KAI 2014" di Jakarta, Rabu (14/1/2015), mengatakan PSO tersebut berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran No.SP Dipa-999.07.1.957337/2015 dan Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2014.

Pemberian subsidi dari pemerintah tersebut ditandai dengan penandatanganan kontrak penyelenggara PSO Perkeretaapian 201d Nomor PL.102/PL.102/A.1/DJKA/1/15 dan Nomor HK.221/I/1/kKA-2015 per 2 Januari 2015.

Edi menyebutkan subsidi penumpang KA kelas ekonomi yang diberikan pemerintah sebesar Rp 1,52 triliun atau naik Rp 240 miliar dari tahun sebelumnya, sebesar Rp 1,2 triliun.

"Kenaikan ini disebabkan oleh inflasi, kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan harga bahan bakar minyak (BBM)," katanya.

Rincian alokasi dana subsidi tersebut, di antaranya Rp 115 miliar untuk KA jarak jauh, Rp 131 miliar untuk KA jarak sedang, Rp 464 miliar untuk KA jarak dekat, Rp 44 miliar untuk KRD ekonomi, Rp 754 miliar untuk commuter line Jabodetabek, dan Rp 13 miliar untuk KA Angkutan 2015.

Dari rincian tersebut, commuter line Jabodetabek mendapat porsi paling besar karena memiliki jumlah penumpang.

Edi menambahkan, selain itu untuk menjaga tarif sehingga dapat menarik masyarakat Jabodetabek untuk memilih transportasi KA dan dapat mengurangi kemacetan di wilayah Jabodetabek.

"Prioritas subsidi memang diberikan kepada penumpang KA jarak dekat (lokal), termasuk KRL karena KA yang digunakan masyarakat untuk beraktivitas sehari-hari," katanya.

Selain itu, dia menambahkan dengan bertambahnya nilai PSO tahun ini, pemudik jarak jauh bisa menikmati layanan tersebut.

Kontrak PSO rinciannya, yakni KA jarak jauh dan sedang di Jawa berlaku mulai 1 Maret-Mei 2015, KA jarak sedang di Sumatera mulai 1 Januari-Mei 2015, commuter line dari Januari-Desember.

"Commuter Line Jabodetabek berlaku mulai 1 Januari 2015 dengan tarif yang tidak berubah dari tarif sebelumnya," kata Edi.

Untuk satu hingga lima stasiun pertama diberikan PSO sebesar Rp 3.000 per penumpang dan untuk tiga stasiun berikut kelipatannya diberikan PSO sebesar Rp 500 per penumpang.

Sementara itu, untuk KA angkutan Lebaran 2015, subsidi akan diberikan kepada penumpang KA ekonomi selama 16 hari di bulan Juli 2015.

"Bagi masyarakat yang telah melakukan pemesanan atau pembelian tiket KA keberangkatan Januari 2015 dengan tarif komersial atau nonsubsidi, maka selisih bea tiket akan dikembalikan oleh PT KAI," katanya.

Pengembalian selisih bea tersebut dapat dilakukan di stasiun keberangkatan, kedatangan dan stasiun lainnya yang melayani pengembalian bea pembatalan paling lambat tiga hari setelah jadwal kedatangan KA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah 'Ambles', Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Rupiah "Ambles", Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Whats New
Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

BrandzView
Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi 'Global Shock'

Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi "Global Shock"

Whats New
Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Whats New
Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Whats New
Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Whats New
Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Whats New
IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

Whats New
Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Spend Smart
'Skenario' Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

"Skenario" Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Whats New
Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com