Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MNC Siap Beli Saham TPI Milik Tutut

Kompas.com - 19/01/2015, 10:01 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
MNC Grup memantapkan diri untuk bisa mengempit 100 persen saham PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI). MNC Grup akan melakukan negosiasi untuk bisa mengambil sisa 25 persen saham yang kini masih dimiliki oleh Siti Hardiyanti Rukmana alias mbak Tutut.

David Audi, Direktur PT Global Mediacom Tbk (BMTR), anak usaha dari MNC Grup mengatakan, perseroan tengah melakukan kajian dan mencari mekanisme paling tepat untuk mengambil sisa saham televisi TPI yang kini bernama MNC TV tersebut. Namun, David belum mau menyebutkan nilai akuisisi yang dibidik. "Kami belum sebut angka karena nilainya masih dalam tahap negosiasi," ujarnya kepada Kontan, akhir pekan lalu. 

Direktur Keuangan  PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Faisal Dharma Setiawan mengaku, kontribusi dari MNC TV ke pendapatan MNCN cukup besar. Dengan memiliki 100 persen saham MNC TV, perseroan bisa melakukan sinergi dengan lebih baik. "Banyak manfaat yang bisa diambil jika memiliki penuh, meski sekarang sudah terkonsolidasi," ujarnya.

Pada Desember lalu, Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) memutuskan Berkah adalah pemilik sah TPI. Pengalihan saham TPI dari Berkah ke MNC Grup juga diyatakan sah secara hukum. Artinya, MNC TV tetap sah dalam genggaman MNC Grup.

Sengketa atas kepemilikan saham CTPI ini bermula saat Tutut menggugat PT Berkah Karya Bersama atas kepemilikan saham PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) yang kini membawahi MNC TV. Berkah adalah pemegang saham lama CTPI. Berkah memiliki hak atas 75 persen saham CTPI yang kemudian diambil alih dan dipegang MNCN.

Faisal mengatakan, dana untuk mengambil alih sisa saham CTPI itu bisa berasal dari kas MNC Grup yang masih cukup besar. "Semua opsi pendanaan masih terbuka," kata dia. 

Hingga Kuartal III 2014, MNCN mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 6 persen year on year (yoy) menjadi Rp 5,04 triliun. Sementara laba bersihnya mencapai  Rp 1,38 triliun atau naik 9 persen yoy. Pada periode yang sama, pendapatan dari CTPI sebesar Rp 1,12 triliun dengan laba bersih Rp 375,09 miliar. Pangsa pemirsa naik dari sebelumnya dikisaran 20-an menjadi 30-an sepanjang Kuartal III 2014. Selama kuartal ketiga,  RCTI mencapai pertumbuhan penerimaan iklan sebesar 12 persen yoy. 

MNCN berharap pertumbuhan pendapatan bisa mencapai 10 persen di tahun ini, lebih tinggi dari target pertumbuhan tahun 2014 sekitar 7 persen-8 persen. MNCN pun bakal lebih efisien terutama setelah membangun pusat stasiun televisi untuk Global TV, MNC TV, dan RCTI.

MNCN juga berencana melakukan investasi di bidang media luar ruang (outdoor media). Untuk ekspansi itu, MNCN sudah mendapatkan pinjaman sindikasi sebesar 250 juta dollar AS. (Narita Indrastiti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com