Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Penurunan Harga Barang Butuh Waktu

Kompas.com - 19/01/2015, 15:25 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai penurunan harga barang bahan pokok menyusul penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi memerlukan waktu. Ia menilai wajar jika harga bahan pokok tidak langsung turun begitu pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi.

“Memang butuh waktu, selalu butuh waktu. Kalau harga barang naik, selalu tidak membutuhkan waktu, turun butuh waktu,” kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (19/1/2015).

Kalla berpendapat, kenaikan harga bahan pokok yang terjadi menyusul naiknya harga BBM wajar karena pengaruh ongkos transportasi yang juga meningkat. Sedianya, menurut Kalla, ongkos transportasi juga mengalami penurunan jika harga BBM sudah diturunkan.

“Ini kenaikan karena harga angkutan, dan industri tetapi tak sebesar presentasenya. Jangan lihat naik 30 persen, tapi kalau turun itu 30 persen juga, kan ada ongkos angkutan,”sambung dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta seluruh kepala daerah untuk segera merespons kembali turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar. Ia berharap penurunan harga BBM itu nantinya akan berimbas pada turunnya harga kebutuhan pokok masyarakat.

Pada Jumat (16/1/2015), Presiden mengumumkan harga baru BBM bersubsidi. Harga BBM jenis premium turun menjadi Rp 6.600 per liter dan solar turun menjadi Rp 6.400 per liter. Harga tersebut berlaku mulai Senin (19/1/2015) pukul 00. Alasan utama penurunan harga BBM bersubsidi disebutkan sebagai penyesuaian atas turunnya harga minyak dunia.

Harga minyak di pasar global sempat turun ke 45 dollar AS per barrel. Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan A Djalil menyatakan, untuk menurunkan harga, terdapat dua mekanisme penurunan harga bahan pokok. Pertama adalah menyerahkannya pada mekanisme pasar.

Kedua, kata Sofyan, bahwa tata niaga barang dan struktur pasar yang tidak sehat akan terus diawasi. Kenaikan harga bahan pokok dan biaya logistik terjadi ketika pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi pada pertengahan November lalu.

Akibat kenaikan harga BBM itu, inflasi juga meningkat dan bahkan di atas perkiraan pemerintah. Ketika pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi pada awal Januari, harga bahan pokok, biaya transportasi, dan biaya logistik tidak langsung ikut turun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com