Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Luar Negeri RI Meningkat Lagi

Kompas.com - 19/01/2015, 18:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada November 2014 tumbuh 11,8 persen (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Oktober 2014, yakni 10,9 persen (yoy).

Dengan demikian, posisi ULN Indonesia pada akhir November 2014 tercatat sebesar 294,4 miliar dollar AS. Utang luar negeri tersebut terdiri atas ULN sektor publik sebesar 133,9 miliar dollar AS (45,5 persen dari total ULN) dan ULN sektor swasta 160,5 miliar dollar AS (54,5 persen dari total ULN).

BI menyatakan, meski secara tahunan mengalami akselerasi pertumbuhan, posisi ULN November 2014 turun 0,2 persen dibandingkan posisi bulan sebelumnya karena turunnya posisi ULN swasta. Perkembangan ULN pada November 2014 dipengaruhi pertumbuhan ULN sektor publik yang meningkat saat pertumbuhan ULN sektor swasta melambat.

ULN sektor publik tumbuh 8,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 5,9 persen (yoy). Hal ini terutama dipengaruhi peningkatan kepemilikan surat utang pemerintah oleh asing.

"Di sisi lain, ULN sektor swasta tumbuh 14,7 persen (yoy), lebih lambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 15,4persen (yoy). ULN sektor swasta didominasi perjanjian pinjaman (64,6 persem dari total ULN sektor swasta) yang mencatat pertumbuhan 9,7 persen (yoy)," tulis bank sentral dalam keterangan resminya, Senin (19/1/2015).

Secara keseluruhan, posisi ULN pada akhir November 2014 terpusat pada sektor keuangan, pertambangan, industri pengolahan, dan listrik, gas & air bersih yang menempati pangsa 76,9 persen terhadap total ULN swasta.

"Bank Indonesia memandang perkembangan ULN masih cukup sehat, namun perlu terus diwaspadai risikonya terhadap perekonomian. Ke depan, Bank Indonesia akan tetap memantau perkembangan ULN, khususnya ULN swasta. Hal ini dimaksudkan agar ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi," ungkap BI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com