Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI: "Dua Kejutan" jadi Tantangan Pertumbuhan Ekonomi 2015

Kompas.com - 21/01/2015, 18:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyampaikan kepada parlemen bahwa pemerintah terus berupaya mencapai pertumbuhan ekonomi optimal di 2015 ini, dan membuat nilai tukar rupiah lebih stabil.

Agus mengatakan, pemerintah telah mengajukan usulan asumsi pertumbuhan ekonomi di level 5,8 persen dalam APBN Perubahan 2015. Sementara itu BI mengusulkan pertumbuhan ekonomi di rentah 5,4 – 5,8 persen. Agus mengatakan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi optimal, ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yakni global dan domestik.

“Kondisi global ini ada twin shocks. Harga minyak dunia turun dari 113 dollar AS per barel menjad di bawah 50 dollar AS per barel. Kedua, ini adalah satu era perbaikan ekonomi Amerika Serikat sebagai single engine,” kata Agus dalam badan anggaran DPR-RI, Jakarta, Rabu (21/1/2015).

Di sisi lain, perekonomian Tiongkok belum menunjukkan perbaikan. Tiongkok yang selama 10 tahun terakhir mampu mencapai pertumbuhan ekonomi rata-rata 10 persen, pada 2014 lalu hanya mampu mencapai pertumbuhan ekonomi di level 7,4 persen.

Bahkan, lanjut Agus, World Economic Outlook 2015 memperkirakan pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada 2015 lebih rendah atau di bawah 7 persen. Hal ini seiring dengan melemahnya harga komoditas dunia. Agus bilang, pemerintah Indonesia juga mencermati hal tersebut.

“Kondisi domestik ada twin deficits. Pertama, defisit transaksi berjalan (CAD), dan kedua adalah defisit fiskal. Ini menjadi tantangan,” imbuh Agus.

Menurut Agus, meski pada 2015 ini masih akan terjadi defisit pada neraca transaksi berjalan, namun penyebabnya sudah berbeda dari tiga tahun lalu. Dia menjelaskan, CAD tiga tahun lalu didorong pengeluaran-pengeluaran konsumtif seperti subsidi. Pada tahun ini, dia bilang, defisit lebih disebabkan karena pengeluaran produktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com