Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Bank Sentral Eropa, Harga Minyak Dunia Naik

Kompas.com - 22/01/2015, 07:56 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak berhasil bangkit pada perdagangan Rabu (21/1/2015) waktu setempat (Kamis pagi WIB) dari level kisaran terendah dalam enam tahun.  Investor mengambil jeda jelang keputusan Bank Sentral Eropa tentang stimulus yang sangat dinantikan.

Pedagang juga sedang menunggu laporan mingguan persediaan minyak Amerika Serikat, merupakan ukuran permintaan di konsumen terbesar minyak mentah dunia. Laporan itu ditunda sehari menjadi Kamis, karena libur publik pada Senin (19/1/2015).

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, melonjak 1,31 dollar AS ditutup pada 47,78 dollar AS per barel.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret naik 1,04 dollar AS menjadi 49,03 dollar AS per barel. Kontrak Februari berakhir pada Selasa di 46,39 dollar AS, turun 2,30 dollar AS dan tidak jauh dari tingkat terendah sejak Maret 2009.

Analis dari Mizuho Securities, Bob Yawger, menyebutkan, terdaoat dua hal penting yang mempengaruhi pasar energi pada Kamis, yakni, keputusan ECB dan laporan persediaan AS. Investor banyak berharap ECB akan mengumumkan sebuah program pembelian aset besar atau pelonggaran kuantitatif, setelah pertemuan kebijakan moneternya pada Kamis, dalam upaya untuk menghidupkan kembali pertumbuhan di zona euro yang sedang sakit.

"Jika ECB memutuskan untuk memulai itu, ini akan mengarah pada beberapa jenis dukungan, dan pada gilirannya mendorong beberapa peningkatan permintaan di zona euro," kata Yawger.

Pasar juga memperkirakan laporan Departemen Energi AS akan menunjukkan persediaan minyak mentah pekan lalu meningkat 2,5 juta barel.

"Tetapi mungkin lebih menarik adalah penyimpanan di Cushing, yang telah naik selama enam minggu berturut-turut, dan terlihat naik lagi," tambahnya. Cushing, fasilitas penyimpanan minyak di Oklahoma yang merupakan titik referensi harga untuk WTI.

Dalam seminggu penuh pertama tahun ini, persediaan Cushing naik 1,8 juta barel.

Dana Moneter Internasional (IMF) menyebutkan, kemerosotan tajam harga minyak sejak Juni, akan menggerogoti ekonomi penghasil minyak.

Menurut laporan IMF, negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) bisa mengalami kerugian sekitar 300 miliar dollar AS, sehingga mengancam mereka ke dalam defisit anggaran.

"Kebanyakan eksportir minyak membutuhkan harga minyak berada jauh di atas 57 dollar AS (per barel) yang diproyeksikan untuk 2015 guna menutupi pengeluaran pemerintah, yang telah meningkat beberapa tahun terakhir sebagai respons terhadap meningkatnya tekanan sosial dan tujuan pembangunan infrastruktur," sebutnya.

Menteri Perminyakan Irak Adel Abdul Mahdi pada Rabu memperkirakan bahwa harga minyak mentah dunia tidak akan jatuh lebih jauh. "Perkiraan kami bahwa harga (minyak) telah mencapai titik terendahnya. Ini sangat sulit untuk jatuh lebih rendah dari ini," kata Abdul Mahdi dalam sebuah konferensi di Kuwait.

"Kami tidak menemukan pembenaran yang nyata untuk penurunan besar dan terus-menerus dalam harga minyak," kata dia.

Irak, merupakan produsen terbesar kedua di OPEC, setelah Arab Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP/ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Whats New
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Whats New
Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com