Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chevron Tak Lanjutkan Eksplorasi Panas Bumi di Gunung Ciremai

Kompas.com - 27/01/2015, 12:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) telah menerima surat resmi pengembalian wilayah kerja panas bumi (WKP) di daerah Ciremai, Jawa Barat, oleh PT Chevron Geothermal Indonesia.

Chevron sebelumnya sudah memenangkan lelang atas proyek geotermal yang bernilai Rp 60 miliar tersebut. Direktur Jenderal EBTKE, Rida Mulayana mengatakan, dengan hengkangnya Chevron dari proyek tersebut, maka pihaknya akan kembali melelang ulang proyek geotermal  di Gunung Ciremai.

"Alasan Chevron sendiri karena potensi panas bumi di Ciremai itu kecil, sehingga nilai keekonomiannya kecil untuk mereka," kata dia, usai Rapat Dengar Pendapat bersama Menteri ESDM dan Komisi VII DPR,  Senin (26/1).

Selain karena potensinya kecil, hengkangnya Chevron juga ditengarai karena adanya penolakan masyarakat setempat. Kabarnya,  proyek geotermal di Gunung Ciremai sebenarnya berpotensi bagus. Dari studi awal proyek itu semisal,  diproyeksi  bisa menghasilkan energi listrik berkapasitas 150 Megawatt (MW).

Hingga saat ini, kata Rida, Chevron belum mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk proyek di Gunung Ciremai itu meski sudah menang lelang. "Sehingga proyek geotermal Ciremai ini akan dilelang ulang bersamaan dengan 25 proyek lain," ujar dia.

Tak hanya di proyek Gunung Ciremai, Chevron juga hengkang dari proyek panas bumi Suoh Sekincau, Lampung dengan potensi listrik sebesar 220 MW. Rida mendapat laporan, bahwa hasil survei proyek tersebut juga tidak menemukan apa-apa.

Selain Chevron, Rida membeberkan bahwa Pasifik Geo Energy juga sudah mengembalikan proyek panas bumi di Argopuro,  Nusa Tenggara Barat.  "Masalahnya hampir sama, seperti Chevron, Karena dinilai tidak ekonomis," jelas dia. Padahal potensi di awal terdeteksi di sana berkapasitas 20 MW.

Namun, berbeda dengan Chevron, Pasifik Geo Energy sudah memiliki IUP. "Sesuai dengan UU No.21/2014 tentang Panas Bumi, seluruh proses pelelangan yang kemudian dikembalikan akan diserahkan kepada pemerintah pusat," ujar dia.

Di tahun ini, Dirjen EBTKE akan melelang 25 proyek panas bumi di beberapa wilayah seperti Gunung Lawu berkapasitas 165 MW, Gunung Arjuno Welirang 110 MW, Simbolon Samosir berkapasitas 110 MW, Danau Ranau 110 MW, dan Gunung Gede Pangrango 55 MW. Dari 25 WKP akan menghasilkan listrik sekitar 1.225 MW.

"Sudah ada beberapa yang menyampaikan proposal untuk mengikuti lelang. Tapi belum bisa disebutkan namanya," ujarnya. (Pratama Guitarra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com