Data Bloomberg menunjukkan rupiah sempat naik tipis ke 12.643. Namun hingga pukul 08.30 WIB, mata uang Garuda ini melorot ke level Rp 12.515 per dollar AS.
Pasar menantikan hasil FOMC Meeting Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve. Indeks turun drastis satu hari menjelang disimpulkannya FOMC meeting, semalam waktu Indonesia. Hal ini memfaktorkan turunnya durable goods orders, di mana sudah empat bulan terakhir indikator itu dilaporkan turun.
Hasil FOMC meeting baru akan diketahui pada esok dini hari. Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, diperkirakan belum akan ada sinyal kenaikan suku bunga the Fed segera.
Selain hal itu, meredanya harapan keluarnya Yunani dari Zona Euro sudah cukup untuk mengembalikan rupiah ke jalur penguatan bersama dengan mata uang lain di Asia hingga kemarin sore walaupun kisruh politik dalam negeri belum tiba pada kesimpulan.
Pasar sepertinya akan menyambut positif ketegasan Jokowi untuk tetap mendukung pemberantasan korupsi. Imbal hasil SUN dan IHSG juga berhasil ditutup di zona hijau didukung oleh aksi beli asing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.