Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Targetkan Perikanan Budidaya Raup Rp 365 Triliun

Kompas.com - 29/01/2015, 15:49 WIB
Stefanno Reinard Sulaiman

Penulis


JAKARTA,KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan produksi total perikanan budidaya sebesar 31,3 juta ton dengan nilai produksi Rp 365 triliun di tahun 2019. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo, dalam rapat koordinasi perikanan budidaya yang juga dihadiri oleh Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan, perwakilan TNI, dan sejumlah instansi terkait.

"5 tahun ke depan perikanan budidaya akan ditingkatkan produksinya. Yaitu mencapai 31,3 juta ton pada tahun 2019 dengan nilai produksi Rp. 365, 8 triliun," kata Indroyono dalam Rapat Koordinasi Perikanan Budidaya, di Gedung BPPT, Jakarta, Kamis (29/1/2015).

Ia menambahkan, angka tersebut terbagi atas 22 juta ton untuk rumput laut dan 9 juta ton untuk perikanan. "Terbagi atas 22 juta ton untuk rumput laut dan 9 juta ton untuk perikanan," kata Indroyono.

Selain itu berdasarkan data dari KKP, di tahun 2019 pemerintah akan memperbesar lahan untuk perikanan budidaya sebesar 26,8 persen. Dimana lebih besar 16 persen dibandingkan tahun 2014 sebesar 10,8 persen.

Menurut Indroyono, untuk perikanan laut, yang menjadi fokus budidaya adalah udang, kerapu, kakap merah, dan ikan hias. Sedangkan untuk perikanan tawar, fokusnya pada nila, patin, dan lele.

"Untuk perikanan laut ada udang, kerapu, snappers (kakap merah), dan ikan hias. Untuk perikanan air tawar, ada 3 jenis utama yang akan kita garap, ikan nila, ikan patin, dan konsumsi dalam negeri lele," jelas Indroyono.

Indroyono mengatakan,  rapat koordinasi ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari hasil sidang kabinet terbatas tanggal 14 Januari lalu mengenai kewajiban mengembangkan perikanan budidaya. Kemudian kesepakatan Menteri KKP dengan Komisi 4 DPR tanggal 26 Januari 2015 mengenai hal yang sama.

"Rakor pengembangan perikanan budidaya dilakukan sebagai tindak lanjut dari sidang kabinet terbatas 14 Januari lalu. Lalu kesepakatan DPR dengan KKP Senin lalu dimana perikanan budidaya harus dikembangkan," jelas Indroyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com