Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Rencanakan Hapus Impor Pakaian Bekas dan Jeroan

Kompas.com - 02/02/2015, 15:10 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengungkapkan pasar di Indonesia telah banyak diserbu oleh produk luar negeri yang memiliki kualitas rendah dan membahayakan masyarakat.

Dua produk impor yang disoroti Gobel adalah pakaian bekas dan jeroan. Pakaian bekas yang masuk ke Indonesia banyak yang ilegal. Selain itu, kualitas yang ada di Indonesia pun sangat buruk. Gobel mengaku sudah meminta hasil uji tes laboratorium terhadap pakaian bekas dari luar negeri.

"Nanti hasil laboratorium akan diumumkan," ujar Gobel di istana kepresidenan, Senin (2/2/2015).

Rachmat Gobel juga mengungkapkan keinginannya menghentikan impor jeroan dari Australia. Menurut dia, impor jeroan itu sangat melukai harkat martabat sebagai bangsa Indonesia. "Kalau jeroan impor dari luar negeri malu nggak? Sementara di Australia, jeroan untuk binatang, dan itu bebas. Kita makan coba, di mana martabat bangsa coba?" kata dia.

Ketimbang melakukan impor jeroan, Gobel melihat lebih baik Indonesia membuat industri peternakan yang teringerasi. Pengembangan industri dalam negeri, kata dia, harus difokuskan dalam lima tahun mendatang dan melibatkan semua pihak terkait.

Gobel berpendapat bahwa Indonesia sebenarnya memiliki potensi pasar yang luar biasa besar dan tidak dimiliki negara lain. Namun, sayangnya, pasar yang besar ini justru digempur oleh produk impor kualitas rendah yang berujung membahayakan keselamatan hingga kesehatan masyarakat.

"Coba kalau pasar kita diisi buah-buahan terkontaminasi, pakaian bekas ilegal, barang-barang berkualitas rendah. Nanti kita nggak bisa memanfaatkan pasar kita untuk membangun, bagaimana kita membangun industri kalau seperti itu? Yang rugi adalah konsumen," ungkap Gobel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com