"Pembangunan transmisi dilaksanakan dalam periode bersamaan dengan pembangunan pembangkit, sehingga segera (listrik) dapat didistribusikan," ungkap Sofyan dalam rapat Badan Anggaran DPR-RI, Jakarta, Rabu (4/2/2015).
Sofyan mengatakan, hingga 2019 PLN mendapat tugas dari pemerintah untuk membangun 35 GW pembangkit listrik, dimana 25GW diantaranya akan dibangun oleh Independent Power Producer (IPP).
Selain 35 GW yang diminta pemerintah, PLN juga akan melanjutkan program FTP tahap pertama yang belum diselesaikan, sebesar 14 GW. "Sehingga total sampai 2019 ada 42 GW yang harus dibangun. IPP 25 GW, sisanya penambahan pembangkit PLN sendiri," ujar mantan bos PT BRI (Persero) itu.
Dengan penambahan pembangkit tersebut, diharapkan jumlah pelanggan pada 2019 mencapai 71 juta sambungan, dari kondisi 2014 lalu sebanyak 56 juta sambungan.
Sementara itu, dari sisi volume penjualan, pada 2019 ditargetkan penjualan mencapai 307 terawatthour (TWh), dengan pertumbuhan rata-rata pada periode tersebut mencapai 8,4 persen per tahun. "Rasio elektrifikasi dari 83,3 persen di tahun 2014, menjadi 97,2 persen pada 2019," kata Sofyan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.