Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ketahanan Pangan Harus Dimaknai Sebuah Pergerakan"

Kompas.com - 04/02/2015, 19:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perubahan kondisi global menuntut setiap negara mampu mandiri di sektor pangan. Jika masih tergantung pada impor, Indonesia berpotensi terjerimus kedalam gizi buruk.

Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro menuturkan program ketahanan pangan harus masuk ke dalam konteks  “gerakan” karena memiliki aspek ideologis. "Sebagai BUMN yang bergerak dalam sektor pangan, RNI mendukung upaya pemerintah melalui penerapan politik-ekonomi katahanan pangan," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (4/2/2015).

Menurutnya, dalam beberapa hal, RNI telah memfokuskan kinerjanya menuju ketahanan pangan dengan sejumlah inovasi teknologi, teknis dan manajerial dalam perkebunan, industry gula, air mineral, dan daging sapi.

Hingga saat ini, RNI memiliki area lahan perkebunan seluas 98.624 ha. Lahan tersebut diperuntukan bagi tebu, sawit, teh, dan karet. Sebanyak 60.043 ha diperuntukan untuk tanaman tebu guna menyokong kebutuhan gula dalam negeri.

“Dalam 5 tahun terakhir kontribusi RNI terhadap kebutuhan gula di Pulau Jawa tidak pernah kurang dari 20 persen,” kata Ismed.

Ismed mengatakan, sudah seharusnya upaya menciptakan ketahanan pangan ini diinternalisasi oleh berbagai pihak, seperti BUMN pangan dan perkebunan, juga unsur birokrat, dan petani sehingga menjadi suatu ideologi dan politik dan tidak semata dimaknai secara teknikal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com