Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMN Ditolak DPR, Bank Mandiri Cari Alternatif Pendanaan

Kompas.com - 06/02/2015, 10:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Kerja Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat menolak rencana penyertaan modal negara (PMN) kepada PT Bank Mandiri Tbk. Semula, pemerintah berniat menyuntikkan tambahan modal ke Bank Mandiri senilai Rp 5,6 triliun lewat skema penerbitan saham baru (rights issue) senilai total Rp 9,3 triliun.

Tanpa tambahan, ekspansi kredit Bank Mandiri, terutama ke infrastruktur bakal terhambat. Tak hanya itu, upaya bank ini memperbesar modal juga bakal tertatih.

Namun demikian, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas masih optimistis, Bank Mandiri bisa memenuhi target modal yang hingga akhir tahun 2015 dipatok sebesar Rp 100 triliun. Sampai November 2014, ekuitas Mandiri  sudah sebesar Rp 98,69 triliun.

Ada beberapa cara yang disiapkan Bank Mandiri agar modal menembus Rp 100 triliun. Antara lain, dividen yang ditahan. "Rasio payout dividen yang diturunkan sehingga modal bisa naik menjadi Rp 100 triliun," ungkap Rohan, Kamis (5/2/2015).

Dus, Rohan pun yakin, target pertumbuhan penyaluran kredit tahun 2015 sebesar 17 persen masih bisa tercapai. Hanya saja, Bank Mandiri tetap butuh tambahan suntikan pendanaan dari  pemerintah untuk lebih ekspansif. "Dan itu harus mulai disusun dari sekarang," imbuh Rohan, Kamis (5/2/2015).

Asal tahu saja, pemenuhan modal ini penting agar Bank Mandiri memenuhi Qualified Asean Bank (QAB) sehingga bisa bertarung di kawasan Asean. Syarat QAB, bank harus memiliki rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) minimal 17,5 persen di tahun 2019. Hingga September 2014, CAR Bank Mandiri berada di level 16,47 persen.

Dari hitungan Bank Mandiri, jika tidak ada tambahan modal dari right issue sebesar Rp 9,3 triliun pada tahun 2015, maka modal menjadi sekitar 16,22 persen pada tahun 2019, atau di bawah syarat QAB.

Selain Bank Mandiri, pemerintah juga menyiapkan Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai QAB. Menurut rencana Kementerian BUMN, pemerintah akan menyuntik dana lewat PMN pada 2016.

Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI bilang, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan perlu memperjuangkan perbankan Indonesia di Asean tanpa harus terbebani kendala modal. Sebab "Perbankan Asean lain sudah lebih dulu besar dan berkembang," ujar dia. Padahal, potensi bisnis perbankan terbesar di Asean ada di Indonesia. (Dea Chadiza Syafina, Issa Almawadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com