"BI memperkirakan pertumbuhan kredit akan naik dari 12 persen tahun lalu menjadi sekitar 15-17 persen," kata Perry.
Menurutnya, ada tiga faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kredit, yaitu suku bunga, likuiditas, dan prospek bisnis. "Ada 3 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kredit. Pertama, suku bunga, kedua likuiditas dan yang ketiga adalah prospek bisnis," kata Perry.
Dia mengakui, untuk faktor suku bunga saat ini masih tinggi. Hal ini dikarenakan pemerintah masih fokus pada pengendoran likuiditas. "Memang sementara ini dari suku bunga masih relatif tinggi sekarang memang masih fokus pada likuiditas. Likuiditas sudah kita kendorkan jadi memang funding dari perbankan tidak masalah untuk menyalurkan kredit," kata Perry.
Menurut Perry, naiknya pertumbuhan kredit baru terasa pada triwulan kedua dan semakin meningkat di triwulan ketiga dan keempat.
"Tapi memang pertumbuhan kredit itu akselerasinya baru akan kelihatan di triwulan 2 triwulan 3 sesuai dengan siklus dari ekspansi fiskal di triwulan satu ini kan baru finalisasi RAPBN-P dan ekspansi fiskal akan naik," jelas Perry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.