Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meraup Omzet Puluhan Juta Rupiah dari Bisnis Cuci Sepatu

Kompas.com - 10/02/2015, 06:17 WIB
Stefanno Reinard Sulaiman

Penulis


KOMPAS.com
- Sambil menjinjing dua sepatu sneaker di dalam kantungnya, Riksa (31) berjalan perlahan menuju salah outlet jasa cuci sepatu di Pasar Santa, Jakarta Selatan, Sabtu (17/1/2015).

Tak lama setelah mendaftarkan kedua sepatunya ke outlet tersebut, Kompas.com menghampirinya untuk menanyakan alasan menggunakan jasa cuci sepatu tersebut. "Saya pernah mencoba bersihin tapi ga pernah bersih. Jadi bersyukur ada jasa cuci sepatu gini," ujar Pria asal Cilandak ini.

Ia bercerita, kedua sepatunya sudah menjadi korban dari aksinya dalam mencuci sepatu sendiri. "Kendala sendiri itu teknik bersihinnya enggak tahu, pernah sepatu suede saya bersihin lama-lama jadi berbulu. Sama sepatu leather juga gitu, bersihin sendiri, warnanya jadi redup," jelas Riksa sembari tertawa kecil.

Belakangan ini, jasa cuci sepatu menjadi perbincangan yang hangat di kalangan anak muda. Khususnya ketika tren sepatu sneaker/running mulai muncul kembali ke permukaan di medio tahun 2014. Terlihat dari munculnya sejumlah komunitas lari di bilangan Jakarta maupun Bandung.

Momen ini ternyata membuka peluang bagi sejumlah orang untuk membuka bisnis jasa cuci sepatu. Dian Maya (27) CEO dari Shoe Bible yang bermarkas di Pasar Santa ini bercerita bahwa ia mencium peluang bisnis ini ketika salah satu sepatunya rusak akibat dimasukkan ke laundry umum.

"Sepatu saya kan banyak dengan bentuk yang beragam. Lalu saya masukkin ke laundry baju. Kemudian ada satu sepatu yang spesifik jadi rusak. Akhirnya cari tahu cara bersihin sepatu seperti apa," jelas Dian yang bersama 2 orang temannya mendirikan Shoe Bible sejak Oktober 2014 lalu.

Menurut Dian, membersihkan sepatu tidak bisa disamakan dengan mencuci baju. Karena mulai dari sabun hingga sikat harus mempunyai spesifikasi khusus. "Sepatu itu luar biasa kompleksnya, ada bagian yang kecil itu bersihinnya pakai sikat yang kecil, bisa pakai 3 sikat yang berbeda, dan dilap dengan microfibre towel, dan waktu pengerjaannya makan waktu yang cukup lama," jelas Dian.

Hal ini senada dengan perkataan salah satu pemilik jasa usaha cuci sepatu Sneaklin, yaitu Brian Pattipeilohy (25) bahwa tidak semua bagian dari sepatu boleh disikat. "Saat lo nyikat sepatu banyak yang enggak bisa disikat. Bahkan ada yang enggak bisa lo sikat ke kiri lalu ke kanan. Dari teknik pencuciannya juga beda," kata Brian yang juga bersama kedua temannya memulai bisnis ini sejak Maret tahun lalu.

Omzet Bak Durian Runtuh
Bak durian jatuh, keduanya mengaku respon dan hasil yang diperoleh mereka melebih ekspektasi. Dalam sebulan mereka bisa menerima 300 sepatu dengan rata-rata harga jasa cuci per sepatu Rp 85.000 atau jika di total bisa mencapai Rp 25 juta per bulan.

"It's beyond everybody expectation. Kita ga nyangka akan secepat ini pertumbuhannya. Bisa 350 pasang sebulan dikali rata-rata harga jasa Rp 70.000 dan itu belum termasuk dari penjualan sabun swasher dan cleaning kit dari Shoe Bible," jelas Dian.

Sementara untuk Sneaklin sendiri tidak jauh berbeda. Menurut Brian, dalam sehari mereka bisa menerima 10 sepatu dalam 1 outlet. Saat ini mereka (Sneaklin) mempunya 4 outlet yang sebagian besar buka setiap hari. "Pertama ga ekspektasi bakal rame, selama satu bulan ternyata bisa 10-15 sepatu sehari. Sekarang jumlah sepatu per bulan di 1 outlet rata-rata 250 sepatu. Saat ini Sneaklin punya outlet di Bandung, Senopati, Pondok Indah, dan di sini (Pasar Santa)," jelas Brian.

Konsumen awam
Salah satu kendala dalam bisnis mencuci ini antara lain konsumen yang masih kurang percaya kepada produk lokal.

"Kadang banyak yang membandingkan dengan sabun impor. Banyak yang lebih percaya barang mahal dan internasional. Tapi seiring berjalannya waktu lama-lama mereka percaya juga dengan sabun produksi kita," kata Dian.

Selain itu menurut Brian, kendala lainnya adalah meyakinkan konsumen bahwa mencuci sepatu tidak bisa instan. Menurut dia, banyak konsumen yang meminta selesai dalam jangka waktu yang singkat. Padahal, kata dia, waktu adalah aspek penting dalam pembersihan sepatu.

"Komunikasi sama customer paling berat, banyak yang naruh sepatu 3 hari minta selesai. Soalnya waktu itu ngaruh banget, terlalu cepat hasilnya gak akan se-perfect kalau tidak terburu-buru," jelas Brian.

Meski demikian keduanya optimistis, bisnis jasa cuci sepatu masih akan terus berkembang. Pasalnya, menurut Dian, selain tren sneaker yang masih digemari konsumen, daya beli masyarakat terhadap sepatu juga makin besar.

"Sneaker ini masih naik animonya, bahkan runway di Eropa dan Amerika Serikat pakai sneaker. Apalagi sekarang beli sepatu bisa perbulan orang, tidak seperti dulu kalau beli cuma pada waktu tertentu saja misalkan lebaran atau masuk sekolah," jelas Dian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com