Pemodal Domestik "Profit Taking", IHSG Terpangkas 26,99 Poin

Indeks, yang sempat menguat pada pembukaan, tak mampu membendung pelemahan akibat aksi jual oleh investor domestik. Hingga penutupan, IHSG tak beranjak dari zona pelemahan.

Pada pukul 16.00, IHSG ditutup melemah sebesar 26,99 poin atau 0,5 persen di posisi 5.321,47. Sebanyak 102 saham diperdagangkan menguat, 170 saham melemah dan 97 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 5 miliar lot saham senilai Rp 4,9 triliun.

Saham-saham yang menjadi top losers adalah HDTX (-16,66 persen), EPMT (-15,9 persen), BFIN (-14,28 persen), CMPP (-12,59 persen) dan PSDN (-12 persen). Sementara itu saham-saham yang menjadi top gainers yaitu BBLD (22,51 persen), MREI (19,87 persen), BRAU (16,21 persen), TRAM (9,52 persen) dan PUDP (8,75 persen).

Hanya ada dua sektor saham yang menguat dari keseluruhan 10 sektor. Sektor-sektor yang menguat adalah pertambangan (0,23 persen) dan aneka industri (0,57 persen). Selebihnya, sektor saham yang melemah yaitu agribisnis (-0,84 persen), industri dasar (-0,45 persen), konsumer (-1,35 persen), properti (-0,55 persen), infrastruktur (-0,27 persen), keuangan (-0,57 persen), perdagangan (-0,46 persen) dan manufaktur (-0,64 persen).

Bursa saham di kawasan Asia Pasifik berakhir mix, dengan kecenderungan melemah pada akhir perdagangan hari ini. Investor masih memantau perkembangan utang Yunani yang berpotensi default atau gagal bayar. Namun demikian, bursa di kawasan China menghijau, karena inflasi tercatat paling rendah dalam lima tahun terakhir.

Bursa Tokyo berakhir melemah 0,33 persen atau 59,25 poin menjadi 17.652,68, sedangkan bursa Seoul turun 0,57 persen atau 11,14 poin di level 1.935,86 dan bursa Sydney terpangkas 0,25 persen atau 14,36 poin di posisi 5.800,57.

Bursa Hong Kong berakhir menguat 7,10 poin menjadi 24.528,10 sedangkan Shanghai ditutup menguat 1,50 persen atau 46,47 poin di level 3.141,59.