Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta TNP2K Terus Perbarui Data Warga Miskin

Kompas.com - 10/02/2015, 18:30 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) untuk terus memperbarui data-data terkait penduduk miskin. Dengan demikian, TNP2K diharapkan bisa memenuhi kebutuhan data setiap kementerian.

"Data ini sangat penting sehingga perlu diupdate terus dan masing-masing sehingga tidak perlu lagi ada masing-masing (kementerian bikin data), cukup kebutuhannya apa," kata Kalla saat mengunjungi kantor TNP2K di Jakarta, Selasa (10/2/2015).

Kalla didampingi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sosial Kofifah Indarparawansyah, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Negara Andrinof Chaniago.

Dalam kunjungan ke kantor TNP2K ini, Kalla mendengarkan pemaparan data yang dilakukan Sekretaris Eksekutif TNP2K Bambang Widianto. Ia mengatakan, masalah kemiskinan tidak hanya menyangkut perekonomian, namun juga bidang lainnya seperti kesehatan, penyidikan, dan perubahan.

"Makanya dibuat badan yang datanya cukup mencakup semua, supaya kita tidak boros," ucap Kalla.

Ia juga meminta data yang dihasilkan TNP2K untuk diintegrasikan dengan data yang dihimpun kementerian lainnya agar tidak terjadi tumpang tindih. Dalam kesempatan yang sama, Bambang mengatakan bahwa pihaknya siap jika kementerian meminta TNP2K menyediakan data tertentu.

Selama ini, menurut Bambang, TNP2K telah berkoordinasi dengan kementerian-kementerian dalam menghimpun data. Selain menghasilkan data sendiri, kata dia, TNP2K mencocokkan data yang dihasilkan dengan data kementerian terkait. Misalnya data yang berkaitan dengan kependudukan dikoordinasikan TNP2K dengan Kementerian Dalam Negeri.

"Awalnya mereka enggak mau datanya dibuka, tapi saya punya data sendiri, setelah ribut-ribut di KPK, baru mereka buka," tutur Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com