Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Isu Proton Jadi Mobil Nasional karena Kesalahpahaman Bahasa

Kompas.com - 10/02/2015, 18:47 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan, telah terjadi kesalahpahaman atas kerja sama Proton dengan PT Adiperkasa Citra Lestari yang disebut terkait mobil nasional. Menurut dia, kesalahpahaman itu terjadi karena adanya perbedaan istilah "mobil nasional" dalam bahasa Indonesia dan bahasa Melayu.

"Memang tadi kata-kata namanya national car di belakang kali, perkara beda bahasa Melayu dengan Indonesia saja. Serupa tapi tak sama, dia pengertiannya beda," ujar Gobel di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/2/2015).

Gobel mengatakan kerja sama Proton dengan perusahaan milik AM Hendropriyono itu sebenarnya tidak melibatkan pemerintah dan hanya kerja sama business to business. Ia mengaku bingung ketika kerja sama dengan Proton ramai diperbincangkan. (Baca: Jokowi: Kalau Mau Bicara Mobil Nasional, Saya Akan Bicara Esemka)

"Enggak ada apa-apa tapi lu ramein," kata dia.

Dalam beberapa hari terakhir, penandatanganan kerja sama antara PT Adiperkasa Citra Lestari yang merupakan milik mantan tim sukses Jokowi-JK, AM Hendropriyono dengan produsen mobil asal Malaysia, Proton, ramai diperbincangkan. Kerja sama antara dua perusahaan ini disebut-sebut kelanjutan proyek mobil nasional.

Namun, Jokowi mengaku belum berpikir menjadikan Proton sebagai mobil nasional.

"Belum berpikir ke sana, tapi kalau mobil nasional brand dan prinsipalnya itu ya? Indonesia," kata dia.

Jokowi menjelaskan, kehadirannya dalam penandatanganan kerja sama Proton dengan Adiperkasa karena diundang. Kerja sama dua perusahaan itu, kata Jokowi, adalah kerja sama business to business.

"Perjanjian MoU itu adalah B to B, dan juga baru tahapan, sangat awal sekali. Berkaitan dengan feasibility studies saja belum," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com