Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPS: 61 BPR Ditutup Masih Wajar

Kompas.com - 11/02/2015, 21:18 WIB
Stefanno Reinard Sulaiman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Kartika Wiroatmodjo mengatakan jumlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang ditutup yaitu 61 bank dinilai sebagai hal yang wajar. Menurutnya, hal ini dikarenakan jumlah BPR yang berjumlah 1.799 dan masih dalam tahap konsolidasi.

"Penutupan BPR yang banyak itu masih wajar karena jumlahnya yang hampir 1.800 bank dan memang masih dalam tahap konsolidasi," jelas Kartika dalam acara Temu Media LPS, di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Rabu (11/2/2015).

Menurutnya alasan likuidasi BPR lebih disebabkan kepada mismanagement. Pasalnya, kata dia, dari segi permodalan bank-bank tersebut masih kuat. "BPR bermasalah bukan karena gejala ekonomi, tapi sebagian besar karena isu internal seperti mismanagement," jelas Kartika.

BPR yang ditutup antara lain, BPR Bungo Mandiri di Jambi dan BPR Koperasi Jawa Barat. Sementara itu untuk Bank Umum dirinya mengatakan beberapa bank memang kinerjanya menurun dan masuk ke dalam bank dengan perhatian khusus.

"Bank Umum kita tidak harapkan, beberapa bank memang kinerjanya menurun, tapi masih bisa bertahan dari modal dan komitmen pemegang sahamnya. Walau persaingan perbankan masih ketat, suku bunga naik, cost of fund meningkat, margin turun," kata Kartika.

Meskipun begitu menurutnya, bank-bank tersebut masih perlu diawasi, jikalau nantinya ada external shock. "Tapi mesti diawasi juga kalau ada external shock saja, likuiditas shock," jelas Kartika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com