Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/02/2015, 05:30 WIB

                            Rhenald Kasali
                          @Rhenald_Kasali


KOMPAS.com - Senin 9 Februari 2015, hujan yang tak henti dari malam sebelumnya membuat genangan air hebat di hampir semua bagian ibukota. Air mencari jalan, berebut dengan kendaraan. Ribuan orang tertahan di jalan, dan seabrek lukisan tentang banjir ibukota beredar di media sosial.

Hari itu sulit saya lupakan, karena malamnya saya sudah punya agenda penting: merayakan anniversary pernikahan ke-26 bersama keluarga dalam bentuk makan malam di Jakarta. Batal!

Tetapi esoknya cuaca mendung perlahan-lahan beralih menjadi terang. Air mulai surut. Pagi hari saya mengajar di kampus UI Depok, di luar dugaan hampir semua mahasiswa hadir. Jalan pun tak macet-macet amat. Jam 11 saya beranjak dari kampus menuju Jalan Merdeka Selatan.

Sejak pagi saya sudah minta supir agar terus memantau perkembangan. Radio, TV, social media, dan sms ia pantau sepanjang pagi. Kesimpulannya, Jakarta telah berubah menjadi danau raksasa. Ia pun kebingungan, hampir semua jalan tergenang banjir.

Akhirnya kami putuskan lewat Cimanggis, terus menembus Jembatan Semanggi-Thamrin. Di perjalanan saya bertanya beberapa kali: Banjirnya di mana? Ia pun kebingungan. Beberapa nama lokasi yang disebut banjir, saat dilewati tak tampak genangan air sedikitpun.

Tidak pernah saya duga, hari Selasa itu dari Depok saya hanya butuh waktu 25 menit untuk sampai di Jembatan Semanggi. Ketika saya ceritakan di Twitter ada follower yang dongkol. Mustahal, katanya.

Ya, mustahil karena di saat normal, minimal satu setengah jam. Rekan saya yang datang dari arah Ciputat bahkan sudah lebih dulu sampai di Merdeka Selatan. “Supirnya ngebut, cuma 20 menit sampai, ujarnya.”

Semua Kegiatan Batal

Tetapi, sesampainya di Bundaran Hotel Indonesia saya menerima  kabar pertemuan penting di dekat istana hari itu dibatalkan. Kabarnya banyak orang yang tak masuk. Mereka semua terheran-heran begitu mendengar kabar dari saya jalan begitu lengang, genangan air tidak ada.

Dapat dikatakan, hampir semua orang Jakarta percaya ibukota tengah dikepung air bah besar. Wajar kalau semua membatalkan kegiatan.

Ibarat petinju yang swing ya gagal, di sebuah apartemen di jalan Jenderal Sudirman Jakarta saya pun duduk lunglai di depan pesawat televisi. Semua channel berita saya buka, ternyata isinya semua tentang berita banjir. Demikian juga kicauan di group Whatsapp. Seorang teman memposting berita tentang posko siaga banjir.

Iseng-iseng saya menanyakan semua teman yang sedang berada di jalan tentang kondisi lalu lintas. Ternyata laporan mereka berbeda dengan berita tivi. Bahkan rute bandara – menuju ke tengah kota Jakarta juga aman.

Tetapi, sebagian yang lain masih melakukan hal serupa: mem-posting berita dari berbagai media tentang tingginya air di lokasi-lokasi yang maaf, keadaan di lapangan telah berubah.

Tak percaya dengan perbedaan informasi itu, saya pun keliling ibukota. Saya lewati pusat-pusat kebanjiran yang selalu menjadi perhatian. Di Kampung Melayu saya berhenti di atas jembatan dan melongok ke dalam aliran sungai. Ajaib: airnya rendah.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com