Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi VII: Kewenangan Komisi di DPR Tidak Bisa Dihapus oleh Banggar

Kompas.com - 12/02/2015, 15:54 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI Mulyadi menegaskan, kewenangan komisi tidak bisa dibatalkan oleh Badan Anggaran (Banggar). Atas dasar itu, Mulyadi mengatakan Komisi VII lebih berhak menentukan besaran cost recovery ketimbang Banggar.

"Banggar hanya alat kelengkapan yang membantu Komisi. Kedudukannya bukan lebih tinggi dari Komisi. Yang punya kewenangan secara profesional menentukan cost recovery itu Komisi VII, sebab cost recovery itu bukan anggaran, tapi biaya," kata Mulyadi ditemui usai Rapat Dengar Pendapat, Rabu malam (11/2/2015).

Dia menjelaskan, cost recovery yang diusulkan dalam RAPBN Perubahan 2015 merupakan biaya-biaya yang sudah terjadi di 2014. Apa yang boleh diklaim sebagai cost recovery pun sudah ada aturannya dan telah diperiksa oleh BPK serta BPKP.

Artinya, sambung Mulyadi, jika cost recovery ini dipotong, bukannya pemerintah melakukan penghematan, tapi hanya menunda pembayaran. Justru, kata dia, memberikan beban pada APBN di tahun berikutnya. "Sementara yang diajukan pemerintah 16,5 miliar dollar AS itu termasuk penundaan pembayaran di 2013. Kalau itu diturunkan lagi, di 2016 nanti bebannya dua kali lipat. Jadi beban APBN 2016 makin berat," tegas Mulyadi.

Dalam RDP semalam, Komisi VII DPR-RI telah menyepakati usulan pemerintah besaran cost recovery yakni 16,5 miliar dollar AS. Angka ini kembali ke usulan awal pemerintah, padahal di Banggar kesepakatan cost recovery di 14 miliar dollar AS.

Menurut Mulyadi, angka yang diputuskan Komisi VII DPR-RI tersebut berpeluang berubah di sidang paripurna. Namun, Komisi VII DPR-RI tetap akan menyampaikan pertimbangannya. "Waktunya memungkinkan. Hari ini kami kirim surat ke Banggar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Whats New
OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit 'Double Digit'

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit "Double Digit"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com