Hari ini rupiah diharapkan bisa kembali menguat setelah kemarin terpuruk. Pelemahan indeks dollar AS diharapkan dapat mengangkat mata uang Garuda.
Adanya sedikit titik cerah dari usaha Yunani bernegosiasi dengan Troika membawa euro untuk menguat. Penguatan euro juga didukung oleh industrial production Zona Euro yang membaik serta data ekonomi AS yang buruk - penjualan ritel serta initial jobless claims diumumkan lebih buruk semalam.
Indeks dollar AS juga ikut turun drastis hingga dini hari tadi walaupun S&P 500 menguat cukup tajam. Sore ini ditunggu GDP Zona Euro yang diperkirakan tetap rendah di kisaran 0,8 persen secara tahunan.
Kemarin rupiah melemah hingga menembus Rp 12.800 per dollar AS bersama mata uang lain di Asia merespon penguatan tajam indeks dollar AS kemarin. Pelemahan juga dipicu oleh terjaganya sentimen negatif dari Yunani.
Riset Samuel Sekuritas Indonesia menyatakan tekanan terhadap rupiah diperkirakan masih bertahan di sepanjang triwulan I/2015. Aksi jual juga terlihat di IHSG dan SUN di mana tenor 10 tahun sudah naik hingga 7,5 persen hingga kemarin sore.
"Hari ini pelemahan rupiah berpeluang mereda melihat indeks dollar AS yang turun drastis. Angka rasio cadangan devisa terhadap PDB yang akan keluar hari ini diperkirakan membaik sehingga bisa menambah satu faktor positif untuk rupiah," tulisnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.