Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap Rupiah Menguat di Akhir Pekan

Kompas.com - 13/02/2015, 09:04 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal perdagangan ini berhasil bangkit, dan menguay di bawah level 12.800. Di pasar spot, berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda ini dibuka menguat ke posisi Rp 12.742 per dollar AS dibanding penutupan kemarin pada 12.802.

Hari ini rupiah diharapkan bisa kembali menguat setelah kemarin terpuruk. Pelemahan indeks dollar AS diharapkan dapat mengangkat mata uang Garuda.

Adanya sedikit titik cerah dari usaha Yunani bernegosiasi dengan Troika membawa euro untuk menguat. Penguatan euro juga didukung oleh industrial production Zona Euro yang membaik serta data ekonomi AS yang buruk - penjualan ritel serta initial jobless claims diumumkan lebih buruk semalam.

Indeks dollar AS juga ikut turun drastis hingga dini hari tadi walaupun S&P 500 menguat cukup tajam. Sore ini ditunggu GDP Zona Euro yang diperkirakan tetap rendah di kisaran 0,8 persen secara tahunan.  

Kemarin rupiah melemah hingga menembus Rp 12.800 per dollar AS bersama mata uang lain di Asia merespon penguatan tajam indeks dollar AS kemarin. Pelemahan juga dipicu oleh terjaganya sentimen negatif dari Yunani.

Riset Samuel Sekuritas Indonesia menyatakan tekanan terhadap rupiah diperkirakan masih bertahan di sepanjang triwulan I/2015. Aksi jual juga terlihat di IHSG dan SUN di mana tenor 10 tahun sudah naik hingga 7,5 persen hingga kemarin sore.

"Hari ini pelemahan rupiah berpeluang mereda melihat indeks dollar AS yang turun drastis. Angka rasio cadangan devisa terhadap PDB yang akan keluar hari ini diperkirakan membaik sehingga bisa menambah satu faktor positif untuk rupiah," tulisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com