Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Ekonomi Belum Kondusif, Bank Mandiri Capai Peningkatan Laba

Kompas.com - 13/02/2015, 11:03 WIB
advertorial

Penulis

Hingga akhir 2014, kondisi perekonomian Indonesia belum sepenuhnya kondusif. Keadaan tersebut ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat, kenaikan BI rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 7,75 persen nilai tukar yang mencapai di atas Rp 12.000, dan likuiditas yang masih ketat.

Meski begitu, Bank Mandiri berhasil menuai pencapaian kinerja yang baik selama tahun 2014. Pencapaian tersebut terlihat di antaranya dari pertumbuhan aset, kredit, dan laba di akhir tahun.

Dalam setahun, aset Mandiri meningkat Rp 121,9 triliun atau tumbuh 16,6 persen. Pada akhir tahun 2013 aset Mandiri terhitung Rp 733,1 triliun, kemudian meningkat menjadi Rp 855,0 triliun di akhir tahun 2014. 

Peningkatan juga ada pada kredit. Kredit bertumbuh sebesar 12,2 persen atau meningkat Rp 57,6 triliun, dari Rp 472,4 triliun di akhir tahun 2013 menjadi Rp 530,0 triliun di akhir tahun 2014. Di samping itu, di tahun 2014 Non Performing Loan (NPL) Net Mandiri dapat dijaga hingga di bawah satu  persen.

Mandiri pun berhasil membukukan laba mencapai Rp 19,9 triliun, atau mengalami pertumbuhan sebesar 9,2 persen year of year (yoy) dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, sebesar Rp 18,2 triliun. Pertumbuhan laba terutama diperoleh dari peningkatan operating income sebanyak Rp 5,9 triliun atau secara tahunan tumbuh 11,7 persen  menjadi  Rp 56,9 triliun. Pertumbuhan ini seiring dengan tumbuhnya pendapatan bunga sebesar 24,8 persen menjadi Rp 62,6 triliun. Pendapatan bunga bersih dan premi bersih Mandiri tumbuh 14,8 persen menjadi  Rp 41,8 triliun, sementara fee based income mencapai Rp 15,1 triliun. Tak hanya itu, Bank Mandiri juga berhasil meningkatkan Net Interest Margin (NIM) 23 bps menjadi 5,97 persen.

Di Tengah Ketatnya Likuiditas Perbankan

Saat memasuki akhir tahun 2014, persaingan penghimpun dana semakin ketat. Akibatnya, likuiditas perbankan pun turut mengetat. Namun, pada akhir tahun 2014 dana yang berhasil dihimpun Bank Mandiri berhasil tumbuh mencapai 14,4 persen yoy, atau meningkat mencapai Rp 80,0 triliun menjadi Rp 636,4 triliun. Pertumbuhan dana tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan dana perbankan yang pada November 2014 tumbuh 13,8 persen yoy.

Dibandingkan tahun 2013, tampak pula peningkatan pada beberapa indikator keuangan utama lainnya. Dana murah meningkat Rp 20,6 triliun atau tumbuh 5,7 persen yoy mencapai Rp 380,5 triliun, atau mencapai 60 persen dari total dana. Ekuitas meningkat sebesar Rp 16,1 triliun atau tumbuh 18,1 persen dari sebesar Rp 88,8 triliun menjadi Rp 104,8 triliun. Peningkatan ekuitas tersebut terutama berasal dari akumulasi laba tahun lalu dan laba tahun berjalan. Lainnya, rasio kecukupan modal (CAR) meningkat 167 bps menjadi 16,60 persen, seiring dengan peningkatan modal. (adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com