"Sekitar 40 persen kita olah di PT Smelting yang ada Gresik, Jawa Timur, sementara 60 persen kita ekspor ke berbagai negara, terutama di Asia. PT Freeport Indonesia tidak ekspor konsentrat ke Amerika Serikat," kata Nurhadi di Tembagapura, Timika, Papua, Minggu (15/2/2015).
Ia menyebutkan, PT Freeport Indonesia memproduksi konsentrat berbentuk pasir dengan kandungan sejumlah material berharga, yaitu emas, perak, dan tembaga.
Nurhadi menjelaskan, konsentrat adalah ore atau batuan yang mengandung material berharga.
"Setiap harinya, PT Freeport mengolah 220.000-240.000 ton ore. Dari 220.000-240.000 ton itu, hanya 6.000 ton yang menjadi konsentrat," kata Nurhadi.
Sisa konsentrat berupa pasir bisa dimanfaatkan untuk membangun jalan.
"Konsentrat itu sudah 95 persen jadi. Sisanya 5 persen diolah di smelter, misalnya menjadi lempengan tembaga atau batangan emas," kata Nurhadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.