Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Impor pada Januari Turun Lebih Dalam Dibandingkan Ekspor

Kompas.com - 16/02/2015, 12:58 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor pada Januari 2015 mencapai 12,59 miliar dollar AS, atau mengalami penurunan 15,59 persen dibandingkan dengan Januari 2014, serta mengalami penurunan 12,77 persen dibanding Desember 2014.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, penurunan impor, baik year on year (YoY) maupun month on month (MoM) lebih dalam dari penurunan ekspornya. “Mudah-mudahan bagus karena impornya turun lebih dalam daripada ekspor. Kalau terus begini upaya mendapatkan surplus (neraca perdagangan) bisa didapat,” kata Suryamin dalam paparan Senin (16/2/2015).

Impor migas Januari 2015 dibandingkan Desember 2014 mengalami penurunan cukup drastis sebesar 37,59 persen, sementara itu impor non-migas pada periode sama juga turun 5,15 persen.

Penurunan migas disebabkan impor minyak mentah mengalami penurunan 36,56 persen,hasil minyak mengalami penurunan 38,55 persen, sementara impor gas mengalami penurunan 32,29 persen.

“Ini diakibatkan penurunan harga minyak, karena volume impor terjadi penurunan, tapi tidak sedrastis penurunan harga,” kata dia.

Dibanding Januari 2014, impor migas turun 40,42 persen, dimana minyak mentah turun 32,75 persen, impor hasil minyak turun 41,61 persen, sedangkan impor gas turun 53,68 persen.

Sementara itu, impor non-migas Januari 2015 dibanding Januari 2014 mengalami penurunan sebesar 7,83 persen. “Artinya memang migas turun drastis karena bisa dua hal, pertama harga minyak dunia dan tentu ada pergeseran dari konsumsi minyak ke gas,” kata Suryamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com