Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metode ATM dalam Bisnis

Kompas.com - 18/02/2015, 07:07 WIB

Oleh: Muhammad Assad*

@MuhammadAssad

KOMPAS.com - Salah satu metode dalam bidang bisnis yang sangat terkenal adalah ATM. Tentu ini bukan kepanjangan dari Anjungan Tunai Mandiri, tempat Anda biasa mengambil uang. ATM disini adalah kepanjangan dari Amati, Tiru, Modifikasi.

Salah satu negara yang sukses dalam menerapkan metode ini adalah China. Kita semua tentu tahu bahwa China adalah salah satu negara tersukses dalam metode ini. Salah satu rekan bisnis yang berasal dari China berkata kepada saya, “Kalau Anda ingin melakukan penjualan produk teknologi terbaru dengan harga murah, datanglah ke China. Bawa saja contoh barangnya, dan dalam beberapa hari produk tiruannya pun pasti sudah jadi!” Sekilas dari luar semua sama, kecuali kualitasnya yang pasti berbeda dengan barang aslinya.

Meskipun banyak kritik berdatangan dari negara-negara lain, China tidak ambil pusing. Mereka dengan sengaja ‘menutup telinga’ dan berdalih bahwa permintaan yang datang tidak membahas masalah kualitas. Para pembeli lebih peduli tentang harga yang lebih murah, dan bukan kualitas. Memang barang tiruan China terkenal dengan kehebatannya yang bisa meniru dengan sangat persis aslinya dan dengan harga yang lebih murah.

Tapi tentu apa yang dilakukan oleh China jangan sampai Anda lakukan, karena  biasanya yang mereka lakukan adalah ATJ (Amati, Tiru, Jiplak), dan bukan ATM. Mereka betul-betul copy-paste dan tidak memodifikasi ataupun memperbaiki kualitasnya. Bahkan seringkali kualitas produk China jauh lebih buruk.

Dalam sebuah bisnis, ATM adalah hal yang wajar. Namun jangan sampai meniru 100 persen. Masukkan ide sendiri untuk memodifikasi sebuah produk agar menjadi ATM yang sempurna. Di era bisnis yang sangat kompetitif sekarang ini, hampir tidak ada perusahaan atau produk yang 100 persen orisinil.

Samsung Galaxy Tab jelas-jelas mengekor kesuksesan iPad, tapi dengan diferensiasi dan nilai tambah yang berbeda sehingga sekarang di beberapa negara Samsung menguasai pasar dan mengalahkan produk-produk Apple.

Memulai bisnis itu tidak harus selalu dengan ide yang baru. Banyak orang beranggapan bahwa jika ingin berwirausaha, maka haruslah sebuah usaha yang belum pernah ada agar tidak ada pesaingnya, karena kalau sudah pernah dilakukan dan pesaingnya banyak, maka kemungkinan gagalnya pun sangat besar. Tentu pemahaman seperti itu sangat salah.

Justru yang benar adalah Anda berbisnis dengan memenuhi permintaan pasar yang sudah terbentuk dan berusaha memperbaiki kekurangan tersebut agar bisa dijadikan kekuatan dari bisnis Anda yang tidak dimiliki oleh orang lain. Karena di zaman sekarang ini, hampir sangat sulit untuk memulai sesuatu yang benar-benar baru, yang bisa dilakukan adalah memperbaiki bisnis yang sudah ada.

Sebagai seorang pemula, lupakan untuk berangan-angan menciptakan sesuatu yang tidak pernah ada di dunia ini, karena itu hanya membuang waktu dan ujung-ujungnya mungkin tidak ada yang dikerjakan alias NATO (No Action Talk Only).

Untuk menjadi pengusaha yang sukses tidak harus menjadi “penemu”, karena banyak pengusaha hebat yang sebenarnya mereka hanyalah “peniru yang cerdas”. Poin yang paling penting dalam metode ATM adalah di bagian akhirnya, yaitu Modifikasi. Ini kuncinya, karena jika Anda hanya meniru sebuah bisnis yang sudah berhasil, sebetulnya Anda hanya bisa meniru lapisan luarnya saja dan melewatkan satu proses paling penting dalam bisnis, yakni proses.

Sebuah bisnis yang sudah berjalan pasti sudah melalui proses berbagai lapisan pembelajaran dan kegagalan dari mulai saat pertama kali berdiri. Sistem yang sedang berjalan saat ini pastinya lahir dari proses trial and error yang berulang kali dan akhirnya disempurnakan menjadi sebuah sistem baku. Proses inilah yang membentuk sebuah bisnis menjadi matang dan siap pakai.

Setiap bisnis pasti memiliki cerita dan latar belakang yang kuat, baik dari pendirinya, filosofi bisnisnya, visi dan misi perusahaannya, logo dan branding image dari produknya, sistem bisnis yang sedang dijalankan dan berbagai hal lainnya yang menjadi ciri khas dari bisnis tersebut. Hanya pendirinya yang tahu semua cerita tersebut dan Anda tidak mungkin bisa meniru keseluruhannya 100 persen.

Manusia itu sejak lahir biasanya meniru apa yang dilihat dan didengar. Anda belajar berbicara dan mendengar dengan melihat apa yang orang tua ajarkan. Anda juga cenderung meniru sosok orang yang menjadi panutan. Misalkan dalam sepakbola, saat mengidolakan Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi, Anda pasti ingin bisa bermain dengan gaya seperti mereka.

Namun dalam bisnis, kunci keberhasilan sebuah perusahaan seringkali tidak terlihat di permukaan. Tapi berdasarkan nilai-nilai, semangat dan etos kerja yang dimiliki oleh perusahaan tersebut yang diturunkan kepada seluruh karyawan. Inilah yang tidak akan pernah bisa terlihat secara kasat mata. Sehingga tidak ada gunanya Anda meniru 100 persen apa yang sudah dilakukan, melainkan harus ada modifikasi yang jauh lebih baik untuk merebut hati konsumen.


- -

*Muhammad Assad,
adalah seorang pengusaha muda, pembicara internasional dan penulis buku-buku national bestseller. Assad lulus program S2 Islamic Finance dari Hamad bin Khalifa University, Qatar, dengan predikat summa cum-laude dan mendapat beasiswa penuh dari Emir Qatar, His Highness Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani.

Saat ini Assad aktif di bidang kewirausahaan, menjadi CEO Rayyan Capital, perusahaan pengelola keuangan dan investasi global; dan Chairman NFQ Group yang fokus membuat program-program inspiratif dan edukatif di bidang kepemudaan. Pada tahun 2012 Assad mendapat penghargaan “The Most 100 Promising Indonesian Young Entrepreneur” versi Majalah SWA.

Assad juga seorang penulis best seller. Sejak tahun 2011 telah mengeluarkan 6 buku: Notes From Qatar 1, Notes From Qatar 2, Notes From Qatar 3, Sedekah Super Stories, Good Morning Qatar dan 99 Hijab Stories.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com