Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libya Angkat Harga Minyak Dunia

Kompas.com - 18/02/2015, 08:49 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com -  Harga minyak dunia naik dalam perdagangan yang berfluktuasi pada Selasa (17/2/2015) waktu setempat (Rabu pagi WIB), membalikkan penurunan sebelumnya, karena para pedagang terus mengawasi krisis di negara pengekspor minyak mentah Libya.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, naik 75 sen menjadi ditutup di 53,53 dollar AS per barel, pada hari terakhir perdagangan kontrak Maret.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April, acuan kontrak global, menetap di 62,53 per barel, naik 1,13 dollar AS dari penutupan Senin.

WTI menyentuh posisi terendah 50,81 dollar AS pada siang hari sebelum berbalik kembali ke wilayah positif di jam terakhir perdagangan.

"Ini merupakan gerakan yang cukup mengesankan," kata Bob Yawger dari Mizuho Securities.

Yawger mengatakan, pedagang tampaknya menyesuaikan kembali taruhan mereka karena kontrak berakhir. "Saya tidak benar-benar melihat alasan mendasar untuk reli," kata dia, menambahkan bahwa laporan persediaan mingguan dari Departemen Energi AS (DoE) mungkin akan bearish untuk pasar.

Laporan stok minyak mingguan AS biasanya dirilis pada Rabu, laporan DoE dijadwal ulang menjadi Kamis karena hari libur umum pada Senin. Laporan pekan lalu menunjukkan persediaan minyak mentah AS mencapai rekor tertinggi.

Yawger mencatat bahwa Irak telah memangkas beberapa ekspornya. namun menurut dia, berita yang telah keluar pada Senin sore itu, bukan yang mendukung pasar.

Sementara Phil Flynn dari Price Futures Group mengatakan, terhentinya sebagian besar pasokan di Libya telah mendorong kenaikan harga minyak. "Pertikaian dan sabotase di Libya telah mengurangi produksi 150.000 barel per hari, turun dari tertingginya hampir 1,5 juta barel per hari," kata dia.

Flynn mengatakan, pemenggalan kepala Christians di Libya oleh militan yang berafiliasi dengan kelompok Negara Islam menunjukkan ancaman dari ekstrimis fundamentalis sedang meningkat.

"Premi risiko dalam minyak mungkin mulai kembali dan kelebihan minyak mungkin mengetat lebih cepat daripada yang banyak orang perkirakan," katanya.

Kenaikan harga minyak juga didorong oleh penurunan jumlah rig yang terus memacu pasar bergairah.

Perusahaan jasa ladang minyak AS Baker Hughes mengatakan, pada Jumat lalu bahwa jumlah rig pengeboran minyak di negara itu turun 84 rig menjadi 1.056 rig, tingkat terendah sejak Agustus 2011.

Sementara itu, produsen-produsen energi terkemuka juga merencanakan untuk memangkas investasi dan jumlah rig mereka tahun ini dalam menghadapi jatuhnya harga minyak mentah, dimana investor melihatnya sebagai tanda untukproduksi yang lebih rendah di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Whats New
OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit 'Double Digit'

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit "Double Digit"

Whats New
9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

Work Smart
Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Whats New
Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Whats New
Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Whats New
Berantas 'Bus Bodong', PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Berantas "Bus Bodong", PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Whats New
Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Whats New
Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com