Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Incar Potensi Bisnis Makanan Halal

Kompas.com - 20/02/2015, 18:56 WIB


KOMPAS.com - Korea Selatan (Korsel) mengincar potensi bisnis makanan halal yang kian banyak dicari oleh pelancong Muslim di seluruh dunia. Menurut komisaris utama PT Sofyan Hotels Tbk Riyanto Sofyan, hari ini, bisnis itu juga menjadi peluang besar di Indonesia yang menjadi destinasi pariwisata internasional.

Riyanto, dalam kesempatan itu memang meneken kerja sama antara anak perusahaan, Sofyan Hospitality International (SHI) dengan Halal Korea Inc. Presiden Direktur Halal Korea Inc, Choi Kang Sik menandatangani perjanjian tersebut. Sementara, komisaris utama Halal Korea Inc Woo Yong Taek menyaksikan kesempatan itu.

Josephus Primus Komisaris Utama PT Sofyan Hotels Tbk Riyanto Sofyan. Melalui anak perusahaan Sofyan Hospitality International (SHI), perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu memperluas bisnis makanan halal di Korea Selatan.

Lebih lanjut, Riyanto mengatakan, kerja sama itu mencakup pula impor makanan halal asal Korsel. Sementara, pihaknya juga menekankan makin banyaknya warga Korsel yang bertandang ke Indonesia belakangan ini.

Woo Yong Taek menambahkan setiap tahunnya ada 300.000 warga Korsel yang berkunjung ke Indonesia. Sebaliknya, 200.000 orang Indonesia melawat ke Korsel. "Ini potensial sekali," tutur Woo Yong Taek.

Catatan menunjukkan jumlah wisatawan Muslim yang datang ke Indonesia menyentuh angka 1,7 juta jiwa. Mereka memerlukan makanan halal yang benar-benar terjamin sertifikasinya. Di sinilah, kata Riyanto, salah satu kesempatan yang bisa dimanfaatkan.

 

Josephus Primus Hotel Sofyan Betawi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat. Hotel ini masuk dalam jaringan bisnis PT Sofyan Hotels Tbk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com