Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Air, Maskapai yang Dicaci tapi Dikangeni

Kompas.com - 21/02/2015, 20:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lion Air, diakui, menjadi maskapai yang dicaci sekaligus dikangeni. Sebagaimana ungkapan bos besar maskapai itu, Rusdi Kirana, "Maskapai Saya Paling Buruk di Dunia, tapi Anda Tak Punya Pilihan."

Dia mengakui, Lion Air adalah maskapai dengan pelayanan yang kurang memuaskan--untuk tidak mengatakan buruk. Namun di sisi lain dia yakin, betapa bisnis penerbangan murah punya prospek yang cerah di Indonesia.

Negara kepulauan dengan kelas menengah yang terus bertambah, membuat industri penerbangan naik pamor. Tak lagi hanya untuk gengsi, namun juga kebutuhan. Inilah yang ditangkap oleh Lion Air.

Sebagaimana laporan lembaga riset industri penerbangan, Centre For Aviation, pada tahun lalu, Lion menjadi maskapai yang spesial, karena punya kapasitas angkut paling besar di antara maskapai lain di kawasan Asia Tenggara.

Kapasitas Kursi Maskapai di Asia Tenggara
Lion Air : 1.058.000
Garuda Indonesia: 557.922
AirAsia : 543.240
Malaysia Airlines : 524.369
Thai Airways : 493.138
Singapore Airlines : 473.605
Vietnam Airlines : 407.767
Cebu pacific Airlines : 377.201
Thai Airasia :281.520

Sumber: Center For Aviation, data per Mei 2014.

Data tersebut menunjukkan, betapa kapasitas Lion Air dua kali lebih besar dari rata-rata maskapai lain di Asean.

Lembaga tersebut juga mencatat, per Mei 2014, jumlah armada yang dioperasikan Lion mencapai 96 unit pesawat, dan yang masih dalam proses pemesanan sebanyak 561 unit pesawat.

Karena sebagian besar penopang pendapatan adalah rute domestik, Lion sangat menggantungkan pada rute-rute yang memiliki waktu tempuh tak lebih dari 3 jam atau rute pendek-sedang. Armada yang dioperasikan pun adalah yang berjenis narrow body.

Bisnis Lion Air di pasar Indonesia juga tak mengalami kendala yang berarti, meski kondisi perekonomian berfluktuasi. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS serta harga minyak yang melambung pada paruh pertama tahun lalu, tak juga membuat bisnis maskapai ini surut. "Lion Air tetap melakukan ekspansi secara cepat," tulis laporan tersebut.

Para pengamat penerbangan pun dibuat takjub dengan ekspansi besar-besaran Lion Air. Maskapai ini tak dipandang sebelah mata kiprahnya di level regional.

istimewa Meme Lion Air yang beredar di media sosial

Lain Cerita dari Konsumen

Namun, beda ceritanya dengan konsumen yang langsung bersentuhan dengan layanan maskapai ini. Ini setidaknya terlihat dari laporan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), yang mencatat Lion Air sebagai maskapai yang paling banyak diadukan masyarakat, sepanjang 2014 lalu yakni sebanyak 24 aduan.

Sementara itu, Tiger Mandala Air dan AirAsia Indonesia menduduki peringkat kedua terbanyak, maskapai yang diadukan masyarakat ke YLKI, masing-masing 6 aduan.

Meski banyak keluhan, Lion Air toh tetap menjadi pilihan banyak konsumen. Apalagi, peristiwa kecelakaan AirAsia QZ8501 beberapa waktu lalu, membuat Lion jadi referensi utama konsumen.

Namun, kekacauan yang terjadi pada pekan ini akhirnya membuat konsumen berpikir ulang, apakah memang Lion Air jadi pilihan utama?

Masih banyaknya aduan masyarakat terhadap maskapai tersebut menjadi suatu ironi. “Dari data ini menunjukkan bahwa di tengah pertumbuhan airlines yang begitu pesat, dibutuhkan regulator yang full power,” demikian pernyataan YLKI beberapa waktu lalu.

YLKI membandingkan dengan banyak negara lain, misalnya di Amerika Serikat di mana regulatornya benar-benar menerapkan sanksi bagi maskapai yang tidak disiplin. “Di Indonesia sanksi yang dijatuhkan regulator ke airlines itu minim,” lanjut YLKI.

Sebagai maskapai besar, Lion Air seharusnya sudah selesai dengan masalah pelayanan. Banyaknya pengamat penerbangan dari lembaga internasional terhadap maskapai ini, harusnya menjadi acuan bagi Lion Air untuk terus memperbaiki kinerjanya. Bukannya justru tetap berkutat pada masalah klasiknya, sampai-sampai muncul plesetan Lion : Late Is Our Nature atau Lie On Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com