Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Mebel Jawa Timur Terancam Kehilangan Order 40 Juta Dollar AS

Kompas.com - 21/02/2015, 20:42 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Perusahaan mebel Jawa Timur yang berorientasi ekspor berpotensi memutus hubungan kerja sekitar 2.400 karyawannya dalam waktu dekat. Ini menyusul hilangnya order mebel dari pembeli Eropa dan Amerika Serikat senilai 40 juta dollar AS.

Wakil Ketua Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) Jawa Timur, Peter S. Tjioe mengatakan, pembeli dari Eropa dan Amerika Serikat mengalihkan pesanannya ke Vietnam, karena harga mebel di sana lebih murah.

"Melemahnya daya saing mebel Jatim di antaranya disebabkan tingginya biaya produksi seperti komponen upah pekerja di ring I (Surabaya dan sekitarnya) sebesar Rp 2,7 juta per bulan, kenaikan tarif tenaga listrik, dan pemberlakuan sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK)," katanya, Sabtu (21/2/2015).

Pengalihan order senilai 40 juta dollar AS itu sangat merugikan semua pihak, bukan hanya produsen mebel. Order itu kata Peter setara dengan angkutan 2.000 unit kontainer ukuran 40 feet. Adapun ongkos angkutan setiap truk dari Kab. Mojokerto menuju Pelabuhan Tanjung Perak sebesar Rp 3,2 juta.

Bahkan, lanjutnya, produsen mebel berorientasi ekspor di Kab. Mojokerto mulai menutup pabrik akibat tingginya beban biaya produksi terutama upah pekerja. Kata dia, dua pabrik mebel di Mojokerto yang masing-masing mempekerjakan 200 orang, mulai Januari tahun ini berhenti produksi karena manajemen perusahaan itu hanya mampu memberikan upah Rp 2,3 juta/bulan.

"Tapi para pekerjanya justru minta di-PHK guna mendapatkan pesangon tinggi yakni Rp 70 juta hingga Rp 80 juta per orang,” jelasnya.

Mojokerto merupakan salah satu sentra industri mebel berorientasi ekspor, selain Pasuruan dan Gresik. Sementara total perusahaan mebel di Jatim sebanyak 5.000 unit terdiri dari usaha skala kecil, menengah dan besar.

Karena itu, dia meminta kepada pemerintah agar mengambil langkah yang dapat meringankan beban industri mebel, diantaranya memberikan insentif untuk revitalisasi atau peremajaan mesin, serta kebijakan khusus soal upah pekerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com