Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Angkasa Pura II Beri Penjelasan soal Dana Talangan untuk Lion Air

Kompas.com - 22/02/2015, 15:31 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi kabarnya akan dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu (FSP BUMN Bersatu). Budi dilaporkan atas keputusannya menalangi pembayaran kembali (refund) tiket penumpang Lion Air.

Namun, Budi dengan tegas menyangkal bahwa dana talangan untuk membayar uang pengembalian tiket, passenger service charge (PSC), dan kompensasi penumpang Lion Air diserahkan langsung kepada perusahaan berlogo singa itu. Menurut dia, dana itu langsung disalurkan kepada penumpang, tanpa terlebih dahulu beralih ke Lion Air.

"Berkaitan dengan adanya pelanggaran, uang itu tidak pernah kami berikan kepada Lion Air langsung," ujar Budi Karya saat konferensi pers di Jakarta, Minggu (22/2/2015).

Dia menjelaskan, alasan AP II memberikan talangan ke Lion Air murni atas rasa kemanusiaan. Sebab, Budi menilai para penumpang Lion Air tak memiliki kejelasan terkait uang pengembalian tiket, PSC, dan kompensasi delay. Hal itulah yang dinilai AP II membuat para penumpang emosi.

"Faktor kemanusiaan. Ada penumpang laki-laki yang sampai pecahkan kaca karena besoknya mau nikah. Jadi jangan dilihat situasinya normal. Kalau teman-teman hadir di situ, saya yakin tidak ada teman-teman yang membenarkan apa yang kami lakukan. Kalau kami tidak lakukan, bisa saja Terminal 3 terbakar karena memang sangat emosional," kata dia.

Budi pun merasa yakin bahwa keputusannya itu merupakan keputusan yang benar dan diambil semata-mata demi masyarakat. Sebab, pihak Lion Air mengaku tak memiliki dana tunai besar untuk membayar ganti rugi dan pengembalian tiket para penumpangnya.

"Oleh karenanya, kami yakin apa yang kami lakukan benar-benar memenuhi prinsip kehati-hatian dan GCG (good corporate government). Kalau ada pihak yang menggugat, kami persilakan, tapi kami mohon dilihat dulu case-nya. Pada hari itu saudara kita yang emosional yang letih dan juga lapar," ucap dia.

"Kepastian itu adalah satu hal yang penting. Sejauh itu tidak kami sampaikan kepada Lion," lanjutnya.

Sebelumnya, AP II menyiapkan dana Rp 4 miliar untuk menalangi pembayaran uang kompensasi, pengembalian tiket, dan uang PSC penumpang Lion Air. Hal tersebut dilakukan AP II karena Lion Air terkendala dana tunai.

Namun, ternyata dana yang keluar untuk membayar itu semua hanya Rp 526,89 juta. Direktur Utama Lion Air Edward Sirait mengaku bahwa Lion Air terkendala dana tunai pada saat itu. Lion Air berkilah, hal itu terjadi lantaran hari libur dan perusahaan berlogo singa itu sulit mencairkan dana sebesar itu. Hari ini, Lion Air telah mengembalikan dana talangan itu kepada AP II.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com