Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Melonjak, Benarkah Ada yang "Bermain"?

Kompas.com - 23/02/2015, 11:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah kisruh KPK-Polri mulai mereda, Presiden Jokowi dihadapkan pada masalah baru yakni lonjakan harga beras yang cenderung tak terkendali. Ditengarai, kenaikan harga komoditi utama ini terjadi lantaran ada permainan.

Di pasar-pasar, beras kualitas menengah yang awalnya Rp 9.000 per kilogram kini rata-rata sudah naik 30 persen menjadi Rp 12.000/kg. Untuk kualitas premium, harganya sudah mencapai Rp 15.000 per kg dari sebelumnya Rp 11.000/kg. Menurut sejumlah pedagang yang dihubungi Warta Kota, kenaikkan ini bisa disebut rekor karena tahun-tahun sebelumnya tidak sedrastis sekarang.

Lonjakan harga beras yang mencapai 30 persen ini sempat membuat Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel geram. Ia menuding ada pedagang beras yang bermain di balik kenaikan harga itu.

Tudingan Gobel diamini Direktur Utama Bulog Lenny Sugihat yang menemukan adanya "beras siluman" masuk ke Pasar Induk Cipinang. Awal Februari lalu, Bulog, kata Lenny, menemukan beras sebanyak 1.800 ton masuk ke Pasar Cipinang tetapi tidak melalui deliver order (DO) dari gudang Bulog. Pengiriman itu ditengarai ilegal karena beras yang dikirim itu tercantum milik Bulog tetapi bukan agen distribusi dari Bulog yang mengirimnya.

Jadi, menurut Lenny, beras itu milik seseorang tapi diduga ada permainan dengan pihak Bulog karena harusnya beras Bulog langsung dijual, tidak masuk ke Pasar Induk Cipinang.

Menerima laporan ini, Rachmat langsung memerintahkan agar gudang-gudang beras di seluruh Indonesia diaudit. Saat ini tercatat ada 14.000 gudang beras milik pedagang di seluruh Indonesia.

Menurut Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Srie Agustina, audit gudang akan dilakukan mulai dari isi gudang sampai jalur distribusinya. Lalu akan dicari tahu siapa yang memegang kendali semua jalur itu. Bila dalam audit nanti diketahui ada aksi pelanggaran seperti penimbunan beras milik Bulog, maka sanksinya bisa mulai dari pencabutan izin, bisa hukuman kurungan penjara selama lima tahun dan denda sebesar Rp 50 miliar.
 
Beras "siluman"
Sejumlah pedagang dan pembeli di Pasar Induk Beras Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur mengaku tidak mengetahui adanya permainan beras "siluman" seperti dikemukakan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel.

Para pedagang ini justru mengeluhkan tingginya harga beras dalam beberapa pekan terakhir. Karena itu pula, mereka berharap pemerintah segera turun tangan untuk melakukan upaya menstabilkan harga.

"Saya beli yang Cap Kerang itu sekarung isi 25 kilo harganya Rp 275.000 tanggal 2 Februari kemarin. Sekarang naik jadi Rp 290.000 ukuran yang sama," tutur Tawadi yang ditemui saat menawar beras di Toko Haji Ilyas, Los D, Pasar Induk Beras Cipinang, Minggu (22/2/2015).

Pengecer beras itu mengaku bingung, hendak menjual dengan harga berapa kepada pembeli langganannya jika harga beli di pasar induk saja sudah tinggi. "Soalnya saya memasok koperasi juga, kalau harga naik dikit, saya yang kena komplain," imbuhnya.

Kelik, pengecer beras lainnya yang juga tengah berbelanja di toko itu juga kebingungan dengan tingginya harga beras. Pengecer asal Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan itu mengaku empat hari lalu membeli jenis beras kualitas rendah, dengan harga Rp 485.000 per setengah kuintal.

Harga beras tersebut semula hanya Rp 465.000 setengah bulan lalu. Menurut Kelik, pembeli langganannya tidak lagi mempedulikan kualitas beras asal harganya terjangkau. "Kalau di hitung per kilo, jatuhnya jadi Rp 9.700, karena dijual per liter, harganya saya kasih Rp 9.000. Alhamdulillah empat hari habis terjual dua karung," tuturnya.

Halim, anak pemilik toko Haji Ilyas mengatakan, beras Cap Kerang adalah jenis beras IR-64 kualitas sedang. Saat ini, harga jual beras kualitas tersebut mencapai Rp 11.600 per kilogram. Sudah sekitar tiga pekan ini naik terus harganya setiap hari. Semula harga beras kualitas itu Rp 10.800 per kilo.

Halim menyatakan, semua jenis beras konsumi saat ini naik harga. Karena permintaan konsumen, kata dia, dirinya terpaksa mencampur jenis beras agar harganya bisa terjangkau oleh pembeli. "Misalnya beras menir, itu yang paling murah, Rp 9.900 sekilo. Beras menir itu beras campuran antara beras bagus dengan beras yang tidak utuh. Komposisinya sekitar 3:1 lah. Sebelumnya, nggak pernah kami jual beras begitu, tapi konsumen maunya murah," bebernya.(chi/jhs)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com