Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rini Ingin Bank BUMN Gunakan Satu ATM

Kompas.com - 27/02/2015, 10:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk menghadapi pasar bebas ASEAN, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarmo mengatakan, pemerintah ingin bank-bank plat merah menekan biaya operasionalnya.  Penurunan biaya operasional ini akan menopang kinerja dan daya saing bank-bank pemerintah.

Salah satu cara menurunkan biaya operasional dan menaikkan daya saing adalah dengan mengharuskan bank-bank BUMN tidak lagi melakukan pengadaan mesin ATM sendiri. Bank-bank pelat merah diminta menggunakan mesin ATM bersama.

Langkah ini sangat memungkinkan, apalagi salah satu bank pemerintah, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), sudah memiliki satelit sendiri. "Hal ini sudah kita komunikasikan kepada bank-bank tersebut," ujar Rini, Rabu (25/2/2015)  lalu di Jakarta.

Selain memperkuat industri perbankan, penurunan biaya operasional juga akan berpengaruh kepada bunga kredit. Sebab, salah satu faktor yang mempengaruhi nilai bunga kredit adalah biaya operasional. Saat ini pemerintah masih mempelajari kemungkinan berlakunya single ATM.

Tidak pengaruh
Namun menurut Bank Mandiri, permintaan pemerintah tersebut tidak akan berpengaruh signifikan bagi beban operasional bank, apalagi dalam hal penurunan bunga kredit.

"Memang secara logika, bunga kredit bisa turun jika ada efisiensi biaya yang dikeluarkan bank. Jika memang tujuannya untuk menurunkan bunga kredit, tapi komponennya tidak hanya itu saja," ujar Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Kamis (26/2/2015).

Rohan merinci, salah satu komponen dalam perhitungan bunga kredit di bank adalah biaya dana (cost of fund) yang dikeluarkan untuk menarik simpanan dari masyarakat. Rohan bilang, kisaran biaya dana di Bank Mandiri mencapai 4 persen-5 persen. Komponen lainnya adalah biaya operasional, baik itu pengadaan infrastruktur, gaji pegawai dan lainnya yang berkisar 2 persen-2,5 persen.

Belum lagi dengan pajak perusahaan yang berkisar 0,5 persen ditambah dengan provisi dan giro wajib minimum (GWM). "Jika komponen-komponen itu dirata-rata, maka bank punya beban 10 persen-10,5 persen persen Sementara, jika rata-rata bunga kredit 12 persen, maka bank cuma dapat margin hanya 2 persen saja," jelas Rohan.

Untuk itu, Rohan kembali menegaskan, pengadaan ATM secara bersama tidak akan berdampak signifikan bagi beban operasional bank. Apalagi, lanjut Rohan, ke depannya penambahan jumlah ATM akan terus berkurang seiring dengan peningkatan transaksi non tunai.

Rohan berpendapat, jumlah ATM kedepan justru akan terus berkurang seiring dengan shifting transaksi perbankan yang sudah berpindah ke mobile banking. Bahkan, lanjut dia, transaksi yang biasa dilakukan di ATM seperti tarik tunai secara perlahan mulai ditinggalkan karena masyarakat sudah mengenal yang namanya transaksi non tunai.

Peralihan transaksi itu pun, kata Rohan, akan diperkuat dengan program branchless banking atau layanan bank tanpa kantor. "Jadi, penetrasi transaksi di ATM semakin berkurang. Apalagi, program branchless banking ke depannya tidak hanya di daerah saja tapi juga masuk ke kota-kota besar," ucap Rohan. (Asep Munazat Zatnika,Issa Almawadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com